Suara.com - Ditpolair Baharkam Polri baru saja usai melakukan pencarian terhadap buaya yang sempat muncul di bawah jembatan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/6/2018). Pencarian dilakukan hingga 3 jam lamanya, di kawasan Pondok Dayung hingga kawasan pantai Ancol, tapi hasilnya nihil.
Pantauan Suara.com, Ditpolair telah melakukan penelusuran mulai dari pinggiran pelabuhan Ditpolair, lalu ke Pondok Dayung, dan lanjut ke pantai Ancol, kemudian kembali lagi ke pelabuhan Ditpolair.
Perahu yang dikerahkan adalah dua speed boat dan dua kapal Patroli Class C3. Ditpolair juga turut melibatkan sejumlah jurnalis dalam pencarian buaya tersebut.
"Intinya, kami anggota Ditpolair siap mengamankan Teluk Jakarta dengan terus berpatroli di sepanjang pesisir Pondok Dayung maupun Ancol agar masyarakat tidak resah," kata Kepala Seksi Pertolongan dan Penyelamatan Ditpolair Baharkam Polri, Kompol Faried di markasnya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/6/2018).
Kemunculan buaya tersebut, mula-mula diketahui dari sebuah video yang direkam warga pada Jumat (15/6/2018). Namun sebelumnya, buaya itu sudah muncul pada Kamis (14/6/2018).
Pada Jumat tersebut, Komando Pasukan Katak dari TNI Angkatan Laut menembak buaya tersebut, namun buaya yang diperkirakan sepanjang 2,5 m itu masih bisa melarikan diri.
Hingga kini, belum diketahui kemana larinya buaya jenis muara tersebut. Menurut Faried, buaya jenis muara bisa bertahan hidup di air tawar maupun air laut.