Suara.com - Ditpolair Baharkam Polri belum bisa memastikan keamanan Teluk Jakarta pasca beredarnya video penampakan seekor buaya di bawah jembatan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Buaya tersebut pertama kali terlihat pada Kamis (15/6/2018), dan muncul kembali keesokan harinya, Jumat (16/6/2018).
"Kami juga belum bisa mengatakan aman, karena kan untuk buaya itu sendiri, kita belum tahu apakah sudah tertangkap atau sudah mati," kata Kepala Seksi Pertolongan dan Penyelamatan Ditpolair Baharkam Polri, Kompol Faried, di markasnya, Jakarta, Minggu (17/6/2018).
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap wasda, terutama para wisatawan di Taman Wisata Pantai Ancol.
Ditpolair Polri sendiri akan terus melakukan patroli dan pencarian buaya di Teluk Jakarta, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat. Penelusuran akan dilakukan hingga tiga kali sehari, mulai dari Pandok Dayung, hingga kawasan Ancol.
"Kami tetap berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu buaya tersebut muncul. Kami tetap akan berusaha mengamankan. Kami juga butuh informasi dari masyarakat terkait buaya tersebut," tutur Faried.
Faried menduga, buaya tersebut merupakan buaya muara yang dapat bertahan hidup di air tawar maupun air laut. Ia tak menutup kemungkinan, buaya itu sewaktu-waktu bisa muncul di perairan yang kerap didatangi manusia, termasuk di kawasan Ancol.
"Dia bisa mencapai kemana saja. Kita tidak bisa menentukan dia berenang kemana, karena hewan liar," ujar Faried.
"Tapi intinya, kami anggota Ditpolair siap mengamankan Teluk Jakarta dengan berpatroli di sepanjang pesisir Pondok Dayung maupun Ancol, agar masyarakat tidak resah," Faried menambahkan.