Suara.com - Partai Gerindra tidak peduli adanya presidential threshold atau ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden sebesar 20 persen. Gerindra tetap akan mencalonkan sang Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon Presiden.
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan ambang batas itu tidak berpengaruh pada Partai Gerindra.
"Mau 0 persen, 20 persen, Capres yang kami usung adalah Prabowo Subianto karena sudah menjadi keputusan Parpol. Berapapun ambang batasnya tidak akan halangi kami mengajukan beliau sebagai Capres," tegas Muzani saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
Namun ia melihat presidential threshold tersebut akan memunculkan kekhawatiran baik dari pihak Prabowo maupun kubu Jokowi. Kekhwatiran itu mengacu pada hilangnya partai yang telah berkoalisi.
Baca Juga: Bocah 4 Tahun Korban Kapal Arista Ditemukan Mengapung di Lautan
"Ya, sama terjadi di sana (kubu Jokowi) juga kan. Pak Jokowi juga bisa kehilangan mitra koalisi juga, sama. Mungkin bisa 10 sampai 20 pokoknya berapa jumlah peserta Pemilu, itu lah jumlah Capres. Jadi saya kira tunggu keputusan MK," pungkasnya.
Beberapa pakar serta akademisi kembali melayangkan gugatan soal presidential threshold atau ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal itu dilakukan sebab presidential threshold sebesar 20 persen akan mengurangi kadar pemilihan serentak oleh rakyat. Selain itu, sistem pencalonan Presiden pada Pilpres 2019 nanti akan menggunakan hasil Pemilu 2014.