Suara.com - Beberapa orang berpendapat bahwa pengalaman hidup sangat penting untuk bisa menjadi seorang motivator. Tetapi hal tersebut tak berlaku bagi Hammad Safi, bocah berusia 11 tahun asal Pakistan.
Ia membuktikan bahwa hal yang diperlukan untuk menjadi motivator adalah ucapan dan keyakinan yang kuat.
Pada usia 11 tahun, Hammad Safi telah menjadi motivator termuda di Pakistan atau mungkin juga di dunia. Ia telah menjadi pekerja lepas, pembawa acara TV dan dosen di Universitas Peshawar.
Hammad juga digadang-gadang sebagai "anak super", "anak luar biasa", "guru motivasi" dan bahkan disebut sebagai "si jenius kecil asal Pakistan".
Baca Juga: Norman, AI Psikopat Pertama di Dunia
Namun pujian itu tidak serta merta membesarkan kepalanya. Malah sebaliknya, Hammad terus menginspirasi orang lain.
"Dia bukan anak biasa. Orang telah melihat sesuatu yang besar dalam dirinya. Saya sendiri melihat kemampuan dalam dirinya. Itu sebabnya saya telah menunjuk guru khusus untuknya," kata ayah Hammad, Abdul Rehman Khan kepada AFP.
Ingin jadi seorang pemimpin
Sang ayah melanjutkan jika dirinya ingin Hammad menjadi seorang pemimpin. "Saya sangat bangga akan kemampuannya dan kecerdasannya. Dia adalah anak yang dikaruniai Tuhan," sambung Abdul.
Penjelasan Abdul mungkin nampak berlebihan. Namun Hammad memang mampu melakukan hal-hal yang melampaui usianya.
Baca Juga: 10 Parfum Termahal di Dunia, Nomor Satu Harganya Bikin Melongo
Hammad biasa berbicara tentang topik-topik serius seperti kisah sukses, tantangan hidup, atau tanggung jawab. Tidak hanya itu, Hammad juga melakukannya dengan mudah lewat karismanya, gerakan tangan, serta keyakinan luar biasa yang memukau.
Motivator berusia 11 tahun ini juga memanfaatkan internet untuk menyebarkan isi pidatonya. Hingga kini, saluran YouTube Hammad Safi telah memiliki hampir 160.000 pelanggan dan beberapa videonya telah dilihat jutaan kali.
Videonya menginspirasi
"Beberapa bulan yang lalu saya benar-benar kecewa dengan kehidupan. Saya berpikir untuk bunuh diri karena tidak memiliki pekerjaan dan tidak ada kesuksesan dalam hidup. Lalu saya melihat video Hammad Safi. Saya pikir, jika seorang anak berusia 11 tahun dapat melakukan apa saja, mengapa saya tidak?" ucap seorang mahasiswa yang dua kali dari usia Hammad kepada AFP.
Bicara mengenai mimpi, Hammad Safi pernah berucap bahwa dirinya ingin sekali menjadi seorang pemimpin dan membuktikan bahwa Islam, agama yang Hammad anut, bukanlah para perusak.
"Insya Allah, saya akan menjadi pemimpin. Saya ingin memberikan pesan ini kepada dunia bahwa kita (Muslim) bukan teroris dan saya adalah bukti itu. Kami memiliki bakat di negara kami, kami memiliki segalanya, kami hanya perlu bekerja keras," kata Hammad kepada Ary News seperti dilansir Oddity Central.