Suara.com - Pembicaraan militer antara Korea Utara dan Korea Selatan terakhir digelar pada 2007. Dan kini, menyusul pertemuan Presiden Donald Trump serta pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (12/06/2018), dua perwira tinggi berbintang dua dari kedua Korea bertemu di zona bebas militer (DMZ), desa perbatasan Panmunjom (14/06/2018).
Awalnya, pembicaraan bidang militer ini akan berlangsung Mei, atau sebulan sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Singapore Summit digelar. Namun ditunda setelah Korea Utara membatalkan pertemuan KTT kedua Korea sebagai bentuk protes terhadap latihan tempur udara yang diselenggarakan Korea Selatan.
Kini, setelah Kim bertemu dengan Moon Jae In, presiden Korea Selatan, dan POTUS (President of the United States) menyatakan terang-terangan akan menghentikan latihan perang berbiaya tinggi dengan Korea Selatan, barulah kedua Korea meneruskan agenda pertemuan militer mereka.
Dari Korea Utara, bertindak sebagai kepala delegasi adalah Ahn Il San, sedangkan dari Korea Selatan adalah Kim Do Gyun. Seperti dilansir oleh Reuters, Kim Do Gyun menyatakan bahwa kedua Korea akan mencari cara untuk meredakan ketegangan militer antarkedua negara, merancang sambungan komunikasi militer kedua negara, serta menyusun jadwal pertemuan tingkat menteri.
Baca Juga: Presiden Jokowi Salat Id di Kebun Raya Bogor
Kedua perwira militer ini menambahkan, bahwa kedua belah pihah harus bisa mengatasi hambatan masa depan berdasarkan rasa saling pengertian dan semangat pertemuan kedua Korea.
(Antara)