Suara.com - Baru satu bulan lalu (01/05/2018), "Beast from the East", begitu sebutan warga Britania Raya terhadap tiupan angin beku dari Rusia tiba di negeri mereka. Dampaknya, salju masih terus turun meski sudah memasuki musim panas.
Kini, Met Office, departemen meteorologi Inggris melansir berita yang menyebutkan bahwa Badai Hector dengan kecepatan 160 km per jam telah menghantam hampir seluruh dataran rendah Britania Raya. Mulai Skotlandia, Irlandia Utara, sampai Inggris di bagian utara.
"Meski bukan kejadian luar biasa, tiupan angin berkecepatan sekitar 113 km per jam bukanlah hal yang umum terjadi pada musim panas," demikian disebutkan Met Office lewat harian The Independent.
Kecepatan 113 km per jam ini diperkirakan bakal menaik hingga sekitar 160 km per jam saat mencapai Cairngorms di dataran tinggi Skotlandia mulai semalam (14/06/2018).
Baca Juga: Sumbang 2 Gol, Cheryshev Man of the Match di Laga Rusia Vs Saudi
Sejauh ini, penanganan yang telah dilakukan adalah penutupan ruas Great Western Road di Glasgow, Skotlandia (kelanjutan ruas dari Newcastle di Inggris) untuk sementara waktu, berkenaan pohon tumbang akibat Badai Hector.
Demikian pula jembatan Erskine dan Clyde Expressway juga ditutup, sementara Pollokshaws Road di Glasgow dikurangi satu jalur karena dianggap berbahaya saat terjadi angin kencang.
Bus tingkat dilarang melintasi The Forth Road Bridge dan hanya mobil yang diizinkan untuk menyeberangi Jembatan Tay.
"Skotlandia dan Inggris bagian utara akan mengalami angin kencang yang bergerak ke arah timur selama sepanjang hari," ujar Aidan McGivern, seorang pakar meterologi.
Met Office telah menerbitkan status kuning untuk berkendara dan aktivitas luar ruang, serta menyebutkan hujan deras serta tiupan angin kencang bakal berangsur turun di seluruh kawasan Skotlandia, sebelum cuaca mulai membaik dan diperkirakan serangan badai akan berhenti sepenuhnya sekitar Jumat malam (15/06/2018).
Baca Juga: Kapolri Ungkap Biang Kerok Kemacetan di Cipali saat Mudik
Badai Hector adalah badai pertama yang terjadi selama musim panas, sejak Inggris dan Irlandia mulai menamai badai pada 2017.