Hadapi Arus Balik, Ini Strategi Jasa Marga

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 15 Juni 2018 | 02:15 WIB
Hadapi Arus Balik, Ini Strategi Jasa Marga
Sejumlah mobil mengantre di Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/6). [Antara/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai mempersiapkan strategi penanganan lalu lintas dalam menghadapi arus balik musim liburan Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018 Masehi di lintasan Tol Jakarta-Cikampek.

"Arus mudik Lebaran telah selesai. Hasil evaluasi untuk arus mudik tahun ini terbilang lancar. Kelancaran lalu lintas selama arus mudik tidak lepas dari sinergi lintas sektoral baik kementerian, kepolisian maupun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)," kata General Manager Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman dalam siaran persnya Kamis malam (15/6/2018).

Menurut dia, langkah lanjutan pihaknya adalah menyiapkan strategi untuk arus balik yang diprediksi dimulai pada 17-21 Juni 2018.

"Jasa Marga telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi arus balik Lebaran," katanya.

Adapun strategi yang dimaksud di antaranya upaya pengaturan distribusi lalin di sepanjang lintasan tol.

"Adanya penambahan hari cuti bersama dan program diskon tarif tol diharapakan dapat mengendalikan distribusi lalin, karena pengguna jalan tol memiliki pilihan waktu untuk arus balik," katanya.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan optimalisasi kapasitas lajur, gerbang maupun tempat peristirahatan pengendara berikut kantong parkir atau parking bay.

"Peningkatan kapasitas untuk rest area di antaranya melalui pemasangan alat rest area monitoring system (RAMS) dan penambahan parking bay di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," imbuh Raddy.

Sedangkan untuk lajur, peningkatan kapasitas salah satunya melalui pemberlakuan contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek atas diskresi kepolisian.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek memiliki dua wilayah pemberlakuan contraflow, yaitu di wilayah timur mulai dari GT Cikarang Utama KM 30 hingga KM 65. Wilayah barat mulai dari GT Cikarang Utama KM 30 hingga KM 21.

"Optimalisasi di gerbang tol untuk transaksi telah disiapkan 15 mobile reader yang berguna untuk jemput bola antrean transaksi di gerbang tol," beber Raddy.

Raddy mengatakan, pihaknya juga akan melakukan percepatan penanganan gangguan di lajur tol untuk mengantispasi kepadatan di lajur yang disebabkan oleh adanya gangguan.

"Maka tim dari Cabang Jakarta-Cikampek telah menyiapkan petugas siaga di lapangan, armada pendukung operasional, tahun ini Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menyiagakan dua motor patroli untuk memantau pemberlakuan contraflow," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi, kata dia, kepadatan yang sempat terjadi pada puncak mudik Lebaran, Selasa (12/6/2018), disebabkan adanya gangguan kendaraan di beberapa titik di lajur contraflow, sehingga memerlukan waktu penanganan yang cukup signifikan.

Untuk mengantisipasi agar gangguan yang sama tak terulang lagi, Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk memastikan kelaikan kendaraan sebelum memasuki jalan tol.

"Untuk arus balik, kami telah mengantisipasi untuk titik rawan kepadatan, utamanya di rest area dan pelayanan di KM 62 dan KM 42. Kami koordinasikan dengan pihak kepolisian terkait pemberlakuan contraflow agar mengantisipasi kepadatan jelang akses masuk rest area," ujarnya.

Selain itu, dalam arus balik, pemudik diharapkan dapat memanfaatkan jalur arteri yang disediakan di Jalur Pantai Utara (Pantura), Jalur Tengah dan Jalur Pantai Selatan (Pansela) yang telah sepenuhnya berkategori mantap.

Saat arus balik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan pembatasan kendaraan jenis truk melewati jalan tol mulai 22-24 Juni 2018.

"Namun, untuk lebih meningkatkan efektivitasnya, mulai tanggal 18-20 Juni, Kemenhub juga akan menerbitkan imbauan untuk truk tidak melintas di jalan tol saat prediksi puncak arus balik," tutup Raddy. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI