"Optimalisasi di gerbang tol untuk transaksi telah disiapkan 15 mobile reader yang berguna untuk jemput bola antrean transaksi di gerbang tol," beber Raddy.
Raddy mengatakan, pihaknya juga akan melakukan percepatan penanganan gangguan di lajur tol untuk mengantispasi kepadatan di lajur yang disebabkan oleh adanya gangguan.
"Maka tim dari Cabang Jakarta-Cikampek telah menyiapkan petugas siaga di lapangan, armada pendukung operasional, tahun ini Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menyiagakan dua motor patroli untuk memantau pemberlakuan contraflow," katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, kata dia, kepadatan yang sempat terjadi pada puncak mudik Lebaran, Selasa (12/6/2018), disebabkan adanya gangguan kendaraan di beberapa titik di lajur contraflow, sehingga memerlukan waktu penanganan yang cukup signifikan.
Untuk mengantisipasi agar gangguan yang sama tak terulang lagi, Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk memastikan kelaikan kendaraan sebelum memasuki jalan tol.
"Untuk arus balik, kami telah mengantisipasi untuk titik rawan kepadatan, utamanya di rest area dan pelayanan di KM 62 dan KM 42. Kami koordinasikan dengan pihak kepolisian terkait pemberlakuan contraflow agar mengantisipasi kepadatan jelang akses masuk rest area," ujarnya.
Selain itu, dalam arus balik, pemudik diharapkan dapat memanfaatkan jalur arteri yang disediakan di Jalur Pantai Utara (Pantura), Jalur Tengah dan Jalur Pantai Selatan (Pansela) yang telah sepenuhnya berkategori mantap.
Saat arus balik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan pembatasan kendaraan jenis truk melewati jalan tol mulai 22-24 Juni 2018.
"Namun, untuk lebih meningkatkan efektivitasnya, mulai tanggal 18-20 Juni, Kemenhub juga akan menerbitkan imbauan untuk truk tidak melintas di jalan tol saat prediksi puncak arus balik," tutup Raddy. (Antara)