Supardjo (55), sesepuh kampung Klampisan manambahkan, meski sebelumnya ada pro-kontra keluarga, mereka bersepakat untuk merelokasi semua makam.
"Ada yang kontra, namun pada dasarnya menerima mas. Karena untuk kepentingan umum, asalkan tempat relokasinya jelas, dan lebih baik," katanya.
"Kami iklas harus dipindah, letaknya memang tidak jauh dari makam lama. Hari ini terakhir kami ziarah di makam leluhur kami, sebelum digusur setelah lebaran," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kota Semarang Wibowo Suharto menyatakan sudah ada tanah pengganti makam tersebut. Dari tiga bidang tanah pengganti, sudah 2 bidang dibayar.
Baca Juga: Ada Tradisi Bawa Rantang saat Takbiran, Anies Kok Tak Bawa?
"Sementara ini sudah 14 makam direlokasi. Lainnya akan direlokasi seusai lebaran,” tuturnya. [Adam Iyasa]