Sawaludin, Setia Menjaga Perlintasan Kereta dalam Kemasygulan

Kamis, 14 Juni 2018 | 14:31 WIB
Sawaludin, Setia Menjaga Perlintasan Kereta dalam Kemasygulan
Sawaludin di Pos jaga perlintasan kereta api di antara Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Kamis (14/6/2018). [Suar.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah genap lima tahun Sawaludin bekerja sebagai petugas penjaga palang perlintasan kereta api. Selama itu ia bersetia terhadap tugasnya, pun pada masa-masa libur lebaran. Namun, ia tetap masygul menanti masa depannya sebagai pekerja kontrak.

Ketika banyak orang di ibu kota telah libur menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah pekan ini, Sawaludin tetap duduk di ruang kerjanya. Pos jaga perlintasan kereta api di antara Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

“Dalam seminggu, saya cuma libur sehari. Sepekan, saya bekerja dalam 3 sif, yakni 2 hari sif pagi, 2 hari sif siang, dan 2 hari sif malam. Di perlintasan ini, hanya satu orang yang menjaga,” tutur Sawaludin kepada Suara.com, Kamis (14/6/2018).

Menjadi petugas penjaga palang perlintasan kereta api bukanlah profesi yang mudah. Resiko besar seperti kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi jika sang petugas lalai saat bertugas. Inilah yang dirasakan Sawaludin. Ia menyimpan banyak cerita mengenai suka duka menjadi penjaga perlintasan KA.

Baca Juga: Alasan Chikita Meidy Menikah Setelah Lebaran

Bapak dua anak yang sebelumnya bekerja di bagian perawatan rel kereta api tersebut, acapkali terlibat cekcok dengan pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalur kereta api.

Sawaludin mengatakan, banyak pengendara yang masih suka menerobos palang perlintasan meski kereta akan melintas.

"Banyak pengendara yang tidak sabar Mas, ini berisiko. Kereta yang melintas itu selang waktunya hanya 3 menit. Kalau terjadi kecelakaan, saya juga yang harus tanggung jawab," katanya, gemas.

Pekerjaan berisiko besar tersebut mau tidak mau harus dijalani Sawaludin. Sebagai petugas penjaga palang perlintasan, terkadang dirinya harus bersikap tegas kepada pengendara guna menghindari kecelakaan lalu lintas.

"Takutnya terjadi kemacetan di perlintasan kereta, tiba-tiba ada kereta yang melintas. Jika terjadi kecelakaan, saya yang bertanggung jawab. Risiko saya yang menanggung. Pihak PT KAI tidak mau tahu," jelasnya.

Baca Juga: Live Streaming Piala Dunia 2018: Rusia vs Arab Saudi

Seingatnya, pernah terjadi kecelakaan di perlintasan tempatnya bertugas, meski tidak ada korban jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI