Suara.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi dengan Korlantas Polri, Jasa Marga, Dirjen Binamarga dan BPJT Kementerian PUPR di Kantor Korlantas Polri, Cikoko, Pancoran, Jakarta Sekatan, Kamis (14/6/2018)
Pembahasan utama adalah perencanaan arus milir atau balik dari Mudik Lebaran 2018. Hasil putusannya, puncak arus balik jatuh pada tanggal 19-20 Juni.
"Arus balik ini akan terjadi mulai hari kedua Lebaran, berarti mulai Sabtu sampai Kamis. Ada enam hari dan libur hanya tersisa Jumat," kata Mehub Budi di Kantor Korlantas Polri. "Sehingga kita akan konsisten kecenderungan pulang mudik mencapai puncaknya pada 19 sampai 20 Juni."
Oleh sebab itu, Budi mengimbau bagi warga yang tidak ingin terjebak di jalanan karena kemacetan, sebaiknya balik ke Jakarta sebelum atau setelah tanggal 19 dan 20 Juni mendatang.
Baca Juga: Kenali Kepribadian Seseorang dari Bentuk Kakinya
"Kami akan berkonsentrasi pada 19-20 Juni. Ini adalah kondisi macet yang paling tinggi seperti hal waktu mudik, yaitu ditetapkan tiga hari. Ini hasil penelitian kita di hari itu. saya pikir, puncak milir pada tanggal-tanggal itu akan terjadi, sehingga dianjurkan pemudik balik lebih awal," tutur Budi.
Sementara untuk perencanaan yang akan dilakukan pemerintah dalam memastikan kelancaran arus balik, yaitu mengimbau kepada kendaraan jenis tiga sumbu atau truk gandeng agar tidak menggunakan jalur tol dan tol fungsional.
"Nanti Bapak Dirjen akan membuatkan surat edaran kepada stakeholder, untuk tiga sumbu diimbau tak lewat jalur-jalur tol dan tol fungsional," tandasnya.
Hari ini, arus mudik sejak pagi sudah lancar di sejumlah ruas jalan, baik jalur Pantura, Tengah maupun Selatan. Puncak kemacetan arus mudik terjadi pada tanggal 11 - 13 Juni kemarin.
Baca Juga: Liburan ke Singapura? Marina Bay Sands Sajikan Hiburan Ini...