Suara.com - Sebanyak 13 orang meninggal dunia karena tenggelam, setelah kapal jenis Jolloro yang mereka tumpangi karam di perairan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6/2018).
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan, sampai Rabu sore sekitar pukul 16.00 WITA, sudah 37 orang yang dievakuasi dalam keadaan tewas maupun luka-luka.
Dicky merinci, delapan dari 13 orang korban meninggal yang telah teridentifikasi saat ini disemayamkan di RS Jala Ammari.
Kedelapan orang tewas yang telah teridentifikasi itu ialah Hariani, Ita, Marwah, Asriani, Delima, Nio, dan dua lainnya laki-laki Haskar dan Rahmat.
Baca Juga: Mengintip Kekuatan Spanyol, Tim Favorit Juara di Piala Dunia 2018
Sementara di rumah sakit yang sama masih dirawat 15 penumpang termasuk nakhoda Daeng Kila.
Selain di RS Jala Ammari, menurut Dicky delapan penumpang selamat lainnya juga dirawat RS Akademis Makassar. Lima korban merupakan perempuan Masita , Nurbaya, Nur Nia,Sarina, Sarna, dan tiga lainnya laki-laki Darman, Firman dan Irfan.
Tak hanya itu, dikabarkan juga enam orang dievakuasi nelayan di Pulau Barrang Lompo, Makassar. Lima di antaranya disebut meninggal dunia.
"Kami juga menerima informasi lima korban meninggal dan satu selamat di Pulau Barrang Lompo. Hingga saat ini identitas mereka masih dalam pendataan," terang Dicky.
Berdasarkan data tersebut, jumlah seluruh penumpang yang berhasil dievakusi sebanyak 37 orang. Sebanyak 13 orang yang didominasi perempuan dan anak-anak meninggal dunia, sementara 24 lainnya selamat dan masih menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda. [Lirzam Wahid]
Baca Juga: H-2 Lebaran, 89.838 Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jakarta