Selama Puasa Sampah di Jakarta Melonjak 7.999 Ton Perhari

Rabu, 13 Juni 2018 | 15:31 WIB
Selama Puasa Sampah di Jakarta Melonjak 7.999 Ton Perhari
Petugas membersihkan sampah di kolong Jalan Tol Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (24/4).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan tonase sampah yang masuk ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang mengalami peningkatan selama bulan Ramadan. Besarnya sampai empat persen.

Isnawa menuturkan jumlah tersebut naik dari sebelum Ramadan yakni 7.710 ton naik menjadi 7.999 ton.

"Rata-rata per hari tonase sampah selama bulan Ramadan (1 -26 Ramadan) yang masuk ke TPST Bantargebang adalah 7.999 ton per hari. Terjadi peningkatan tonase sampah dibandingkan dengan sebelum Ramadan sebanyak 7.999 ton perhari – 7.710 ton per hari yakni 289 ton per hari. Terjadi peningkatan sebesar empat persen selama bulan Ramadan," ujar Isnawa dalam keterangan tertulis, Rabu (13/6/2018).

Isnawa menuturkan peningkatan sampah tersebut dikarenakan perubahan pola konsumsi masyarakat dengan meningkatnya konsumsi pada saat berbuka puasa dan sahur.

"Adapun jenis sampah yang meningkat kebanyakan berupa sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik serta pembungkus makanan lainnya," kata dia.

Meski terjadi peningkatan timbulan sampah saat Ramadan, Isnawa menuturkan keadaan demikian akan berbalik turun saat pra dan pasca Lebaran, ini terjadi karena dimulainya cuti bersama dan libur lebaran. Pada saat itu banyak warga Jakarta yang melakukan mudik.

Lebih lanjut, Isnawa memprediksi puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah itu kembali ke rata-rata timbulan normal. Adapun peningkatan tonase disebabkan sebagian besar warga Jakarta telah kembali dari kampung halamannya karena sudah berakhir masa cuti bersama.

"Selain itu, tukang gerobak yang sempat mudik telah kembali bertugas, sehingga akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah di rumah tangga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). Sistem Dinas Lingkungan Hidup mengangkut sampah dari TPS ke TPST Bantargebang," ucap Isnawa.

Isnawa menyebut petugas kebersihan pada saat Lebaran tetap bertugas. Sebanyak 15 persen petugas yang diizinkan mudik Lebaran, sisanya tetap disiagakan. Kebijakan memperbolehkan sebagian kecil personel kebersihan mengambil cuti, dikarenakan saat Lebaran timbulan sampah sedikit menurun dan sampah hanya menumpuk di tempat-tempat tertentu saja, seperti di lokasi digelarnya sholat Ied dan tempat wisata.

"Pada prinsipnya Penyedia Jasa lainnya Perorangan (PJLP) Dinas Lingkungan Hidup atau yang dikenal Pasukan Orange DLH diperkenankan mudik bagi yang sudah didata sebelumnya dengan prinsip tidak boleh ada kekosongan lokasi tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Namun, khusus wilayah Jakarta Pusat pada hari H semua petugas disiagakan karena merupakan kawasan ring 1," kata dia.

Tak hanya itu, Isnawa menuturkan pihaknya membuat jadwal piket para pejabat selama libur lebaran untuk memastikan penanganan kebersihan di darat, badan air dan tempat pengolahan sampah tetap berjalan optimal.

"Pendukung operasional seperti unit storing kendaraan dan bengkel juga tetap bertugas. Command Center Dinas Lingkungan Hidup juga diatur selalu ada petugas piket, sehingga pengendalian penanganan sampah Ibukota tetap berjalan dan terpantau," kata dia.

Isnawa menuturkan pihaknya juga melakukan antisipasi khusus penanganan kebersihan di pusat-pusat keramaian Malam Takbiran, 726 Lokasi Salat Ied, dan tempat-tempat wisata.

"Kami optimalkan Roaadsweeper (mobil penyapu jalan otomatis), Truk Sampah Compactor dan kendaraan lintas atau patroli sampah untuk menyisir timbulan-timbulan sampah," ucap Isnawa.

Dinas Lingkungan Hidup kata Isnawa juga mengoperasikan toilet mobile sebagai pelayanan pemudik di jalur Kalimalang (Pangkalan Jati Kalimalang, Jakarta Timur) selama 24 jam.

"Pada saat lebaran Dinas Lingkungan Hidup juga mengoperasikan toilet mobil di pusat-pusat wisata dan pemakaman umum diantaranya Taman Margasatwa Ragunan, Monas, Kawasan Kota Tua, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan TMP Kalibata," tutur Isnawa.

TPST Bantar Gebang

Isnawa menuturkan fasilitas pengolahan sampah Dinas Lingkungan Hidup, TPST Bantargebang tetap beroperasi selama libur atau cuti bersama Idul Fitri 1439 H.

Kata Isnawa, semua personel divisi operasional dan administrasi tetap stand by dengan pengaturan jadwal piket, sehingga kegiatan pelayanan operasional di TPST Bantargebang tetap optimal.

"Pada hari H hingga pukul 4 pagi tetap dibuka pelayanan di 4 lokasi titik buang, karena berdasarkan pemgalaman tahun-tahun sebelumnya biasanya truk sampah dari wilayah giat mengosongkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di wilayahnya. Ini agar dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 lebaran," ucap Isnawa.

Kemudian pada hari H pelayanan operasional TPST Bantargebang dihentikan sementara mulai pukul 04.00-12.00 WIB karena jalan TPST Bantargebang digunakan oleh warga sekitar TPST Bantargebang untuk mengelar Sholat Id.

Namun, personel tetap stand by dan segera membuka pelayanan begitu selesai Sholat Id. Hal tersebut dipastikan tidak akan mengganggu operasional pengelolaan sampah.

"Semua prasarana dan sarana di TPST Bantargebang juga tetap dioptimalkan kinerjanya seperti alat berat, truk penunjang operasional, pengolahan kompos, pengolahan air sampah, dan pemanfaatan gas methane. Personel yang stand by dan tetap bertugas tidak kurang dari 300 orang/hari," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI