Hisab Qomariyah, Cara Tarekat Naqsabandiyah Tentukan Lebaran

Rabu, 13 Juni 2018 | 13:02 WIB
Hisab Qomariyah, Cara Tarekat Naqsabandiyah Tentukan Lebaran
Jemaah tarekat Naqsabandiyah salat Ied lebih dulu. (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri dengan perhitungan melalui Hisab Qomariyah. Mereka genapkan puasa selama 30 hari.

Nazir Majelis Dzikir Darussalam Al -Kholidiyah, Syekh Muda Maulana Syarif Alam menjelaskan dari perhitungan itu, Idul Fitri atau Lebaran versi Tarekat Naqsyabandiyah jatuh pada, Rabu (13/6/2018) hari ini.

"Jadi kita mengikuti metode Hisab Qomariyah. Kita memang ada tim sendiri di bawah pimpinan guru kita di Sumatera Utara. Kan ada dua metode ya satu melalui hilal (bulan) dan melalui hisab (hitungan) yang pasti kita melalui hisab. Hitungan kita, kita puasa lebih awal dari pemerintah dan kita genapkan puasa kita 30 hari kemarin dan 1 Syawal hari ini," paparnya di Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu pagi.

Jemaah tarekat Naqsabandiyah salat Ied lebih dulu. (Suara.com/Rambiga)
Jemaah tarekat Naqsabandiyah salat Ied lebih dulu. (Suara.com/Rambiga)

Maulana pun menegaskan bahwa mereka bukanlah aliran agama Islam, melainkan hanya tarekat dan ibadah wajib, busana pun sama dengan Madzhab Syafi'i yang dipegang kebanyakan warga Indonesia.

"Jamaah Naqsabandiyah di Indonesia itu ada sekitar 500 ribu. Kita tidak lihat bercadar apa, madzhabnya apa, NU atau Muhamadiyah kita tidak melihat itu. Ini tempat berdzikir siapa pun yang ingin berdzikir, nggak ada perbedaan-perbedaan itu gak ada," pungkasnya.

Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Al - Kholidiyah menggelar salat Hari Raya Idul Fitri 1439 H pada hari ini. Salat Idul Fitri ini pun dipusatkan di tiga lokasi yaitu di Simalungun, Sumatera Utara, Riau dan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sedikitnya ada sekitar 150 jemaah yang mengikuti solat Idul Fitri 1439 H. (Rambiga)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI