Miris, Banyak Orang Tak Mampu Beli Baju Lebaran di Negara Ini

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 13 Juni 2018 | 10:54 WIB
Miris, Banyak Orang Tak Mampu Beli Baju Lebaran di Negara Ini
Ilustrasi belanja baju Lebaran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Idul Fitri kian dekat, menandai segera berakhirnya bulan suci Ramadan. Seluruh umat muslim di dunia sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan ini dengan kebahagiaan dan kegembiraan, termasuk aneka kue Lebaran dan baju Lebaran.

Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara dengan mayoritas warga muslim pun, masyarakat memenuhi pasar dan pusat perbelanjaan untuk membeli aneka kebutuhan Lebaran, termasuk baju Lebaran.

Namun, keadaan sedikit berbeda di Yaman, negara di Arab yang sedang dirongrong pertempuran. Banyak warga mengeluh dengan sedih mengenai harga barang, terutama pakaian, yang meroket menjalang Hari Raya Idul Fitri ini.

Um Mothana As-Salahi, ibu empat anak dari Kota Pelabuhan Aden di Yaman Selatan, merasa kelelahan dan tertekan saat ia terus bergerak dari satu toko ke toko lainnya di pemukimannya, dalam upaya membeli baju Lebaran buat anak-anaknya.

Baca Juga: Volume Pemudik di Stasiun Pasar Senen Hari Ini Menurun

"Ada beberapa celana pendek dan kaos yang cocok buat anak-anak saya di beberapa toko. Tapi sayangnya, saya tak bisa membelinya," kata ibu tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua dan dilansir dari Antara, Rabu (13/6/2018) pagi. Menurutnya, harga pakaian di Aden, yang dikuasai pemerintah, jauh lebih mahal dibandingkan dengan harapannya.

Uang di dompet ibu tersebut nyaris tidak cukup untuk membeli celana pendek dan kaos buat satu anak sekalipun.

"Saya menghabiskan waktu beberapa jam untuk mencari pakaian yang murah di mana saja di pasar, tapi akhirnya saya menyerah dan tak mendapat apa pun buat anak-anak saya," ia mengeluh.

Haitham Ali, seorang prajurit yang baru direkrut, juga mengatakan kepada Xinhua bahwa ia tak bisa membeli pakaian untuk dua anaknya, mengingat gaji bulanannya yang kecil.

"Saya menerima gaji 60.000 rial Yaman (setara 240 dolar AS atau Rp 3,350 juta), dan pakaian dua anak saya berharga rata-rata 49.000 rial (Rp 2,7 juta). Saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan dengan gaji yang tak seberapa ini," kata Ali.

Baca Juga: De Bruyne Sebut Sterling Bakal Bersinar di Piala Dunia

"Bagaimana dengan biaya lain kehidupan dan apa yang akan kami makan dan minum jika saya memutuskan untuk membeli pakaian baru buat anak-anak saya dengan hampir seluruh gaji saya?" Ali mempertanyakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI