Ricuh Debat Pilgub Jabar, Pendukung Paslon Diminta Nonton TV Saja

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 13 Juni 2018 | 06:55 WIB
Ricuh Debat Pilgub Jabar, Pendukung Paslon Diminta Nonton TV Saja
Jelang debat berakhir pasangan nomor urut tiga Sudrajat dan Ahmad Syaikhu menunjukan kaos yang terdapat tulisan 2019gantipresiden sehingga membuat ricuh seisi ruangan debat. (Sumber Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tamu Undangan Akan Dibatasi

KPUD Jawa Barat dalam hal ini akan mengurangi jumlah tamu undangan pada debat kandidat pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat putaran ketiga ini.

"Konsepnya untuk debat ketiga ini kita lebih sederhanakan, kemudian juga dari aspek undangan sekarang tidak banyak tamu yang kita undang," kata Nina.

Menurutnya, tamu undangan dari tiap pendukung keempat pasangan calon, masing-masing hanya akan diberikan kuota sebanyak 50 orang saja.

Baca Juga: Nuruzzaman : Gerindra Corong Kebencian dan Penghembus Isu SARA

Ia berkaca pada debat kandidat putaran kedua, dimana terjadi keributan antara pendukung masing-masing pasangan calon sehingga acara debat pun terganggu.

"Untuk pendukung itu kita alokasikan hanya 50 orang saja dari masing-masing pasangan. Dan undangan juga kita batasi karena pertama berkaca dari pengalaman yang lalu ya, kemudian yang kedua juga kapasitas gedungnya terbatas," jelasnya.

Sebelumnya, pada debat kandidat putaran pertama yang berlangsung di Gedung Sabuga, Kota Bandung, jumlah undangan yang hadir memang cukup banyak.

Sekitar 2.500 orang yang mayoritas merupakan para pendukung keempat pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat, memenuhi bangku tribun aula Sabuga.

"Kemudian dalam debat kandidat putaran kedua kemarin pun yang bertempat di kampus UI (Universitas Indonesia), Depok ya jumlah peserta yang datang sebanyak 1.500 orang. Namun, kalau yang sekarang kita batasi hanya 50 orang saja dari masing-masing Paslon," tukasnya.

Baca Juga: Video Ayam Tarik Kereta Heboh di Twitter

"Kami menindaklanjuti hasil koordinasi dengan Polda Jawa Barat dimana kita menyederhanakan acara itu. Adapun yang hadir langsung juga kita perkecil jumlahnya dan disarankan lebih baik nonton via televisi saja di rumah masing-masing," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI