Ricuh Debat Pilgub Jabar, Pendukung Paslon Diminta Nonton TV Saja

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 13 Juni 2018 | 06:55 WIB
Ricuh Debat Pilgub Jabar, Pendukung Paslon Diminta Nonton TV Saja
Jelang debat berakhir pasangan nomor urut tiga Sudrajat dan Ahmad Syaikhu menunjukan kaos yang terdapat tulisan 2019gantipresiden sehingga membuat ricuh seisi ruangan debat. (Sumber Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Nina Yuningsih mengatakan, tema debat kandidat Pemilihan Gubernur Jawa Barat putaran ketiga akan membahas tentang masalah sosial, budaya dan agama.

"Nanti itu yang dibahas materi tentang perempuan, anak, disabilitas dan kepemudaan. Intinya sosial budaya dan agama," kata Nina saat dihubungi Suara.com, Selasa (12/6/2018).

Debat kandidat Pilgub Jawa Barat itu rencananya akan digelar di Gedung Grand Sudirman, Jalan Sudirman, Kota Bandung, pada Jumat (22/6/2018) mendatang.

Dia berharap tiap pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur bisa memanfaatkan momentum acara debat itu untuk bisa meyakinkan pemilih.

Baca Juga: Nuruzzaman : Gerindra Corong Kebencian dan Penghembus Isu SARA

Lebih lanjut, kata dia, keempat paslon, yakni pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bisa memunculkan ide gagasan yang mendalam terkait tema debat nanti.

"Kami minta setiap pasangan calon memaksimalkan debat ini, karena kan ini merupakan debat yang terakhir, untuk bisa menampilkan yang terbaik dengan ide gagasan yang mereka sampaikan dalam mensejahterakan Jabar jika mereka terpilih nanti," jelasnya.

Tema debat itu dirumuskan oleh beberapa guru besar dari perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat. Di antaranya, guru besar dari Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad) dan yang lainnya.

Tema sosial, budaya dan agama dipilih oleh KPUD lantaran isu itu tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Tinggal tugas komisioner KPU melakukan pengemasan agar sub dari tema itu lebih mengena dan mudah dipahami oleh peserta debat kandidat.

Baca Juga: Video Ayam Tarik Kereta Heboh di Twitter

"Itu kan sudah baku ya di PKPU, itu tergantung kepada kita bagaimana mengekplorarasi dan mengemas acaranya. Mudah-mudahan semuanya bisa terwadahi ya dari ketiga debat itu dan ini adalah sebagai penyempurna dari debat-debat sebelumnya," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI