Fadli Zon Dinilai Hina Gus Yahya Staquf, Wasekjen Gerindra Mundur
Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya."
Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman memutuskan mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo Subianto tersebut, gara-gara Fadli Zon dianggap menghina kiai.
Nuruzzaman mengungkapkan alasannya mundur dari Partai Gerindra melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Prabowo Subianto, dan disebar viral di media-media sosial.
Dalam suratnya, Nuruzzaman menilai kritik Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon terhadap anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya Cholil Staquf merupakan bentuk penghinaan.
Hal tersebut berawal dari Gus Yahya—panggilan beken Yahya Cholil—yang memenuhi undangan dari organisasi Yahudi sebagai pembicara di Israel.
Baca Juga: Prabowo Subianto Naik Mercedes Benz Berkelir Putih di Brasil
Fadli Zon, dalam akun Twitter miliknya, menilai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut sudah membuat malu bangsa Indonesia.
“Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pada perjuangan Palestina. #2019GantiPresiden,” tulis Fadli Zon, Senin (11/6/2018).
Ternyata, “kicauan” Fadli tersebut menyulut amarah Nuruzzaman. Selang sehari, Selasa (12/6), Nuruzzaman memutuskan mundur dari Gerindra karena persoalan tersebut.
“Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden,” tulis Nuruzzaman dalam suratnya.
“Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah, sesuatu yang Pak Prabowo tidak pernah bisa paham karena Bapak lebih mementingkan hal politis saja.”
Baca Juga: Prabowo di KTT APEC: Indonesia Buka Pintu Investasi Rp9.500 Triliun untuk Hilirisasi
Sebelum menuliskan surat pengunduran dirinya, Nuruzzaman sempat membalas “cuitan” Fadli yang dianggapnya menghina sang kiai.