“Aku teringat ketika baru pulang dari Pyongyang tahun 2014. Aku mendapat ancaman kematian karena dianggap teman Korut. Tapi aku tetap berjalan dengan kepala tegak, karena tahu, suatu saat, situasi ini bakal berubah,” tuturnya.
Ia juga menceritakan, ketika ke Korut, dirinyalah yang memberikan Kim sebuah buku Donald Trup berjudul “The Art of the Deal”.
“Itu tahun 2013. Aku yakin, Kim belum menyadari siapa Trump. Tapi Kim merupakan kutu buku, dan aku yakin, dia memelajari sosok Trump dari buku itu. Dia dan Trump memunyai banyak kesamaan,” tandasnya.
Baca Juga: Mengenal Dennis Rodman, Mantan Pebasket NBA Sahabat Kim Jong Un