Jokowi: Indonesia Masuk DK PBB Tidak Hamburkan Uang

Selasa, 12 Juni 2018 | 15:42 WIB
Jokowi: Indonesia Masuk DK PBB Tidak Hamburkan Uang
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) dan Menlu Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia baru saja mencatatkan sejarah membanggakan di kancah Internasional. Untuk kali keempat, Indonesia kembali terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.

Atas prestasi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB adalah melalui usaha dan kerja keras para diplomat Indonesia. Ia memastikan, negara tidak mengeluarkan uang banyak supaya bisa kembali terpilih.

"Dan kampanye Indonesia ini dilakukan dari jangka panjang, dilakukan secara bersih, tidak menghamburkan-hamburkan uang," ujar Jokowi dalam konfensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018).

Jokowi mengatakan, dalam kampanyenya Indonesia lebih mengedepankan rekam jejak dan visi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB.

Ada beberapa hal yang menyumbang kemenangan Indonesia. Pertama adalah terkait kondisi dalam negeri yang demokratis, stabil dan damai.

"Kondisi dalam negeri Indonesia ini memiliki kontribusi yg besar dalam pemenangan ini," kata Jokowi.

Kemudian yang kedua terkait rekam jejak dan kontribusi diplomasi Indonesia dalam turut menjaga perdamaian dunia. Ketiga soal independensi politik luar negeri Indonesia dan netralitas politk luar negeri Indonesia.

"Keempat peran Indonesia dalam menjembatani perbedaan yang ada, termasuk negara-negara yang sedang dilanda konflik," jelas Jokowi.

Untuk diketahui, Indonesia mendapat dukungan 144 suara dari total 190 negara yang mengikuti rapat umum yang dipimpin oleh Presiden MU-PBB Miroslav Lajcak.

Dalam rapat itu, Indonesia resmi terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI