Suara.com - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem kembali mengalami erupsi yang disusul terjadinya hujan abu tipis di sejumlah tempat di Bali pada Minggu (10/6/2018).
Data dilansir KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, diketahui Erupsi terjadi pada pukul 22:14 WITA.
Hanya saja, ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut. Saat ini, pihak otoritas masih menetapkan status gunung setinggi 3.142 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu pada level siaga.
"Tingkat aktivitas Gunung Agung pada level III (Siaga)," tulis Wahyu Ardi Setiawan, petugas PVMBG seperti dikutip dari Kabarnusa.com jaringan Suara.com.
Baca Juga: Ratusan Pemudik Asal Surabaya Batalkan Tiket Kereta Api
Dilaporkan juga, cuaca berawan dengan angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 24-25 °C dan kelembaban udara 82-83 %.
Disebutkan juga, secara visual Gunung terlihat kabut 0-II hingga kabut 0-III. Hanya saja, asap kawah tidak teramati.
Terekam pula letusan vulkanik dalam dengan jumlah 1, Amplitudo : 7 mm, S-P : 3 detik, Durasi : 27 detik)
Dengan kondisi terakhir seperti itu maka masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Baca Juga: Soal Video Panas Grace - Ahok, Tsamara Dicecar 15 Pertanyaan
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.