Suara.com - Kewaspadaan bagi pemudik yang melintasi ruas tol fungsional Batang Semarang Seksi V, karena masih ada beberapa bangunan yang belum direlokasi. Bangunan itu tepat berada di tengah ruas tol tersebut.
Bangunan pertama yakni Masjid Jami' Baitul Mustaghfirin di Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Masjid ini masih berdiri kokoh di tengah ruas tol Batang-Semarang. Belum direlokasi lantaran proses pembangunan masjid pengganti belum selesai.
Meski dihimpit mega proyek tol trans Jawa, masjid itu masih aktif digunakan warga sekitar untuk beribadah. Pemindahan baru akan terlaksana saat masjid pengganti sudah siap dipakai.
Saat perjalanan, pengguna tol fungsional Batang-Semarang bisa dengan mudah mengenali masjid ini. Saat melaju kendaraan sampai Kendal dan akan masuk ruas tol Mangkang, Semarang, di tengah jalan akan terlihat bangunan berkubah dua lantai berwarna hijau. Maka wajib bagi pengendara mengurangi kecepatan mobil.
Untuk rekayasa lalu lintas, jalan baru pun telah disiapkan secara fungsional pula, berada di samping atau sebelah Utara dari masjid itu.
Meski berbeton namun sedikit menyempit (botleneck), disarankan lebih baik memberi ruang kendaraan didepan untuk lebih dulu masuk ke jalan pengganti itu. Mengantri jadi pilihan bijak untuk keselamatan bersama.
Sementara, masih dilokasi tak jauh dari 'masjid hijau' itu, ada komplek makam di Kelurahan Klampisan Kecamatan Ngaliyan juga belum direlokasi. Posisinya sama persis ditengah ruas jalan tol fungsional Batang - Semarang.
Memasuki area ini, pengendara harus lebih waspada karena satu kilometer sebelumnya kondisi jalan menurun dan banyak penyempitan lajur.
Terpantau, banyak kendaraan melaju dengan kencang karena ruas jalan yang datar dan luas saat mencapai 500 meter dari area makam Klampisan. Disarankan segera mengurangi kecepatan kendaraan karena akan ada pengalihan jalan pada sisi Utara makam.
Pasang Rambu Lalu Lintas
Nana Sumarsana General Manager Keuangan, SDM, dan Umum PT. Jasa Marga Batang Semarang menyarankan, agar pengguna jalan waspada saat memasuki jalan fungsional atau alternatif pengalihan arah itu.
"Jalan fungsional di ruas tol makam Klampisan diwaspadai juga karena jalan alternatif itu berbagi dengan ruas jalan milik warga kampung, hanya diberi pembatas beton saja. Bahkan tak jarang warga masih melintas di tengah tol, antara makam dengan jalan kampung," ujar Nana.
Hal sama juga saat melintas di fungsional Masjid Al Muhstaghfirin Beringin. Pihaknya mengerahkan petugas dan memasang bermacam rambu lalu lintas.
Siapkan Lahan Pengganti
Sementara itu, Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kota Semarang Wibowo Suharto mengatakan, lahan pengganti masjid telah ada.
"Sudah ada tanah pengganti masjid Al Mustaghfirin dan saat ini sedang proses pembangunan masjid pengganti dua lantai di sebelah Utara masjid lama," ujar Wibowo.
Untuk makam Klampisan, diketahui ada 1.300 titik makam. Proses relokasi makam yang merupakan tanah wakaf tersebut sudah ada kesepakatan lahan pengganti.
Menurut Wibowo, ada tanah pengganti makam dari rencana tiga bidang tanah sudah sepakat dan dibayar dua bidang. Sedangkan satu bidang dalam proses musyawarah.
"Untuk di dua bidang tanah makam pengganti, sementara sudah direlokasi sekitar 14 makam. Sementara yang lain akan direlokasi setelah Lebaran karena sisa seribuan makam," kata dia. (Adam Iyasa)