Pemudik Keluhkan Tiket Mudik Kereta Api Cepat Habis

Minggu, 10 Juni 2018 | 13:02 WIB
Pemudik Keluhkan Tiket Mudik Kereta Api Cepat Habis
Para calon penumpang kereta mulai memadati Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (20/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian pemudik memilih berkendaraan menggunakan mobil pribadi karena tidak kebagian tiket kereta api meskipun sudah dijual secara daring sejak 90 hari sebelum hari keberangkatan.

"Tujuan mudik saya ke Brebes. Alternatif kendaraan umum hanya kereta api atau bus. Kalau harus baik bus, lebih baik saya bawa kendaraan sendiri," kata Sugeng, warga Tangerang yang akan mudik, di Jakarta, Minggu (10/6/2018).

Sugeng mengatakan dia mudik bersama istri dan dua anaknya. Menggunakan kendaraan jenis mobil keluarga, dia akan mudik menuju ke Limbangan, Kabupaten Brebes.

Menurut Sugeng, dia memang merasa lebih nyaman mudik menggunakan kereta api karena pasti tidak mengalami macet. Namun, dia kesulitan mendapatkan tiket yang dijual secara daring sejak jauh-jauh hari.

"Saya tidak bisa memantau lewat internet terus menerus. Setiap saya coba membeli secara daring, pasti tiketnya sudah habis atau tidak cukup untuk semua keluarga saya," tuturnya.

Mudik menggunakan kendaraan pribadi dipilih sebagai alternatif selain kereta api karena dia bisa lebih santai bersama keluarganya dibandingkan bila naik bus. Menggunakan kendaraan pribadi memungkinkan dia untuk berhenti beristirahat atau mampir di mana saja dan kapan saja, suatu hal yang tidak akan bisa dilakukan bila menggunakan bus.

"Semoga saja lalu lintas tidak macet. Kebijakan pemerintah memperpanjang masa cuti bersama Lebaran mudah-mudahan benar-benar bisa memecah kemacetan di jalan yang dilalui pemudik," katanya.

Hal serupa juga disampaikan Anjar, warga Jakarta yang akan mudik ke Pemalang. Dia juga mudik menggunakan kendaraan pribadi karena tidak kebagian tiket kereta api.

"Kebetulan beberapa teman sepakat mudik bersama pakai mobil. Ada yang turun di Cirebon, Tegal atau Pemalang. Makanya kami sama-sama," katanya.

Anjar mudik bersama lima temannya yang tujuannya masih di sepanjang pantai utara Jawa. Karena beramai-ramai, mereka bisa bergantian menyetir mobil.

"Paling-paling kalau yang nyetir capek, kami gantian. Begitu juga yang duduk di sebelah pengemudi supaya tidak tidur dan bisa menemani mengemudi," tuturnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI