Pengungsi Irak Perkosa dan Bunuh Gadis Yahudi di Jerman

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 09 Juni 2018 | 19:17 WIB
Pengungsi Irak Perkosa dan Bunuh Gadis Yahudi di Jerman
Ali Bashar, pengungsi Irak yang mengakui memerkosa dan membunuh gadis Yahudi di Jerman, Sussana Fieldman. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemuda Irak berusia 20 tahun yang tengah mencari suaka di Jerman, menjadi buronan aparat kepolisian setempat karena memerkosa dan membunuh gadis setempat.

Polisi Irak, seperti diberitakan Reuters, Sabtu (9/6/2018), mengonfirmasi bahwa Ali Bashar—nama pemuda tersebut—melarikan diri kembali ke Irak. Ali sendiri kekinian sudah ditangkap.

Ali kuat diduga memerkosa dan membunuh gadis Yahudi berusia 14 tahun bernama Susanna Feldman. Kasus itu memicu perdebatan imigrasi di publik Jerman.

Susanna, warga kota Mainz, ditemukan tewas pada Rabu (6/6) pekan ini di sebuah daerah berhutan di Wiesbaden, dekat pusat pengungsi Irak.

Baca Juga: Ini Respon Salah Atas Tudingan Sergio Ramos

“Hasil autopsi menunjukkan korban mendapat serangan seksual serta kekerasan. Tidak ada bukti bahwa agama korban menjadi motif utama pelaku melakukan tindakan keji itu. Jadi, kami berharap Dewan Yahudi Jerman tidak mengaitkan hal ini dengan motif anti-semit apa pun,” tegas aparat kepolisian Jerman.

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan, Ali Bashar berhasil ditangkap oleh pasukan keamanan suku Kurdi Irak dan kekinian dalam tahanan.

"Saya memerintahkan tiga petugas untuk menyelidiki kasus ini. Setelah tujuh jam, para petugas dapat mengidentifikasi lokasi pembunuh terdakwa dan menangkapnya," kata kepala polisi setempat di Irak, Tariq Ahmed.

Ahmed mengatakan, tersangka telah mengaku memperkosa dan membunuh remaja Jerman itu selama interogasi oleh otoritas keamanan Kurdi.

Surat kabar Jerman Wiesbadener Kurier melaporkan, suku Kurdi akan mengekstradisi Bashar  ker Jerman.

Baca Juga: Sabtu-Minggu Diprediksi Jadi Puncak Mudik Tol Fungsional

Untuk diketahui, keputusan Kanselir Angela Merkel untuk menerima sejumlah besar pencari suaka dari Irak dan Timur Tengah sejak 2015 memicu reaksi politik. Bashar telah tinggal di Jerman sebagai pengungsi sejak 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI