4 Daerah di Jawa Jadi Kunci Kemenangan Pileg 2019

Jum'at, 08 Juni 2018 | 17:30 WIB
4 Daerah di Jawa Jadi Kunci Kemenangan Pileg 2019
Ilustrasi Pemilu Legislatif. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Survei Charta Politika mencatat, empat wilayah di Pulau Jawa bakal menjadi kunci bagi para kontestan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019. Momentum pemilihan gubernur (Pilgub) bisa menjadi momen paling bermanfaat bagi partai politik untuk menaikkan elektabilitas.

Kondisi itu terekam dari hasil survei Charta Politika di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur beberapa hari lalu. Partai-partai besar yang memiliki basis massa tradisional di empat provinsi tersebut, memang langsung menjadi pilihan utama para responden.

"Misalnya, Partai Gerindra yang menguasai Banten dengan 20,6 persen suara, PDI Perjuangan di Jawa Barat 22,1 persen dan Jawa Tengah 38,3 persen, serta Partai Kebangkitan Bangsa di Jatim 25,1 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melalui siaran tertulis, Jumat (8/6/2018).

Namun beda halnya dengan partai-partai kecil. Menurut Yunarto, partai kecil akan cenderung menghadapi disparitas suara yang sangat besar.

"PKS misalnya. Jabar dan Banten relatif menjadi salah satu daerah utama mereka dengan 7,1 persen di Banten dan 8,2 persen di Jabar. Tapi, begitu dibandingkan dengan Jatim, suara mereka di bawah 2 persen atau cuma 1,8 persen," tutur Yunarto.

Menurut dia, salah satu penyebabnya karena demografi politik di masing-masing provinsi sangat berbeda.

Menanggapi survei itu, Ketua DPP Partai Nasdem Martin Manurung menilai, kondisi tersebut jadi pengecualian buat partainya.

Nasdem menjadi satu-satunya partai dengan sebaran yang relatif merata di empat wilayah tersebut. Perolehan suara mereka selalu di atas 3 persen. Di Banten, Nasdem meraih 3,3 persen suara, di Jabar 6,2 persen, Jateng 4,2 persen dan Jatim 5,1 persen.

"Padahal, kawasan tersebut menjadi basis massa dari beragam partai yang sama sekali bertolak belakang,” kata Martin saat dihubungi, Jumat (8/7/2018).

Martin menilai, hasil survei Charta Politika tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Pulau Jawa mulai menerima gagasan partainya.

"Kami yang sebelumnya kuat di luar Jawa sekarang mulai ada peningkatan signifikan di Jawa," kata Martin.

Ia mengklaim, kondisi ini salah satunya berkat gerakan politik tanpa mahar yang terus mereka gelorakan partai besutan Surya Paloh itu.

Ia menuturkan, gerakan politik tanpa mahar tersebut langsung terasa efeknya di tiga pilgub yang diikuti Nasdem. Yakni di Jabar, Jateng dan Jatim.

Di Jabar, Nasdem mendukung calon gubernur, Ridwan Kamil, di Jateng bersama calon petahana Ganjar Pranowo, sedangkan di Jatim bersama Khofifah Indar Parawansa.

"Hampir semua calon yang didukung Nasdem berada dalam level yang kompetitif. Bahkan memiliki elektabilitas tertinggi untuk Jabar dan Jateng," tutur Martin.

Meskipun demikian, kata Martin, Nasdem harus lebih keras bekerja. Sebab, target mereka di Pulau Jawa adalah meraih dua digit suara.

"Paling tidak kami harus meraih suara di atas 10 persen," imbuh Martin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI