Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca panas dan gelombang tinggi membayangi musim mudik Lebaran 2018.
Suhu saat musim mudik yang jatuh pada pertengahan Juni 2018 diperkirakan bisa mencapai 30 derajat Celsius, khususnya di wilayah yang mendekati garis khatulistiwa.
Cuaca panas biasanya membuat jalan kering dan berdebu. Menanggapi prediksi cuaca ini, Menteri Kesehatan (menkes) Nila F Moeloek menganjurkan agar para pemudik memperbanyak asupan air putih saat sahur dan berbuka. Pasalnya, suhu yang tinggi dapat menyebabkam penguapan cairan tubuh yang memicu dehidrasi.
"Saya kira pemudik harus minum yang banyak karena penguapan dari tubuh kita akan terjadi. Pemudik yang pakai motor harus banyak minum air putih dan banyak istirahat. Jangan konsumsi alkohol dan minuman berenergi tinggi yang dapat memperparah dehidrasi," ujar Menkes Nila saat melepas rombongan mudik pegawai Kementerian Kesehatan, Jumat (8/6/2018).
Selain itu, Menkes juga mengingatkan pentingnya menggunakan air mata buatan untuk mencegah mata kering saat cuaca panas dan berdebu. Selain itu ia juga mengimbau pemudik yang menggunakan motor untuk menggunakan masker saat menuju kampung halamannya.
"Menghindari debu bisa pakai masker, itu sudah jadi kebiasaan saya rasa. Masker jangan lupa, sayang kalau sampai di kampung malah sakit. Harus kita cegah," tambah dia.
Untuk mengantisipasi risiko kesehatan saat mudik Lebaran 2018, Kemenkes menyiagakan 3.910 fasilitas pelayanan kesehatan di sepanjang jalur mudik.
Total jumlah tersebut terdiri dari 923 Pos Kesehatan, 2.231 Puskesmas, 375 rumah sakit, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan 174 Public Service Center 119. Untuk puskesmas di jalur mudik, akan disiagakan selama 24 jam mulai 8-24 Juni mendatang.