Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kaget dengan pengunduran diri Yudi Latif. Jumat (8/6/2018) pagi, surat pengunduran diri Yudi sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sampai ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Moeldoko mengatakan, masyarakat Indonesia tidak ada yang meragukan kapasitas Yudi karena memiliki kemampuan yang luar biasa di bidang Pancasila.
"Kemampuan beliau untuk mengarusutamakan Pancasila, karena beliau memiliki background luar biasa tentang Pancasila. Jadi kita semua tahu," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018).
Moeldoko berharap, Kepala BPIP yang baru nantinya harus memiliki karakter dan kemampuan menyerupai Yudi.
"Saat ini Pancasila sungguh diperlukan. Kita lagi kering pemahaman ideologi. Kita lebih mengagungkan pemahaman ideologi lain. Ini sebuah prioritas bagi bangsa," kata dia.
Saat ditanya alasan pengunduran diri Yudi, Moeldoko mengaku tidak tahu. Sebab, mantan Panglima TNI ini belum berkomunikasi setelah Yudi menyatakan mundur.
Ia menerangkan terkahir bertemu Yudi sekitar tiga minggu lalu. Namun, ia mengaku tidak membahas rencana Yudi mundur sebagai Kepala BPIP. Pertemuan lebih membahas bagaimana cara mensosialisasikan Pancasila dengan baik di masyarakat.
"Nggak (membicarakan soal mundur). Saya juga kaget," kata Moeldoko.