Suara.com - Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menolak uang pangkal di halaman Gedung Rektor kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati, Kamis (7/6/2018) sore, berlangsung ricuh.
Informasi yang diperoleh Semarangpos.com, Jumat (8/6/2018), kericuhan berawal saat mahasiswa peserta demo mengadang mobil yang akan keluar dari halaman gedung rektor.
Koordinator aksi unjuk rasa, Iqbal, menyebutkan para mahasiswa mengadang mobil itu karena diduga membawa Rektor Unnes, Profesor Fathur Rokhman, yang akan keluar dari kampus.
“Namun mobil itu terus melaju meski diadang mahasiswa, dan menyebabkan beberapa rekan kami terluka. Sungguh keterlaluan cara membubarkan mahasiswa. Ini kami sedang mendata mahasiswa yang terluka akibat insiden itu,” ujar Iqbal saat dihubungi Semarangpos.com—jaringan Suara.com.
Baca Juga: Ribuan Fasyankes Siap Antisipasi Masalah Kesehatan Selama Mudik
Iqbal menyebutkan, kejadian pengadangan mobil yang diduga mengangkut rektor itu terjadi saat sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Aksi demo itu diikuti sekitar 70 mahasiswa dan merupakan aksi hari keempat.
Kali pertama, demo penolakan uang pangkal itu digelar pada Senin (4/7). Sejak hari pertama itu, mahasiswa belum beranjak dari halaman gedung rektor, hingga pihak kampus membatalkan penetapan uang pangkal yang dinilai memberatkan mahasiswa baru yang masuk dari jalur penerimaan seleksi mandiri 2018.
Awalnya, aksi digelar di kawasan Simpang Tujuh atau depan pintu masuk Fakultas MIPA pada pukul 17.00 WIB. Namun, karena kondisinya tidak memungkinan, mahasiswa kemudian masuk ke dalam kampus dan menggelar aksi diam di depan ruang rektorat.
''Kami putuskan aksi di dalam [kampus] untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi malah ada tindakan represif petugas keamanan dan staf Unnes,'' kata Iqbal.
Pada permulaan, dalam aksinya, mahasiswa membentangkan beberapa poster yang intinya berisi penolakan uang pangkal. Mereka tidak berorasi seperti sebelumnya, namun menggelar aksi diam dengan menutup mulut dengan masker.
Baca Juga: Minta Diperkuat, Ketua Komnas HAM: Sudah Lama Kurang Diperhatikan
Rektor diduga masih berada di dalam gedung hingga mahasiswa mengadang mobil yang akan keluar hingga terjadi kericuhan.