Dibayangi Erupsi Merapi, Sembako di Yogya Jelang Lebaran Aman

Kamis, 07 Juni 2018 | 17:11 WIB
Dibayangi Erupsi Merapi, Sembako di Yogya Jelang Lebaran Aman
Dampak abu vulkanis Gunung Merapi di Wonolelo, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

TPID mencatat ada beberapa kebutuhan pokok yang cendrung naik seperti daging ayam mengalami kenaikan 2,34 persen, daging sapi 1,50 persen, cabe rawit kecil 5,07 persen, bawang merah 1,06 persen, bawang putih 1,36 persen, Tepung 1, 27 persen. Sedangkan yang mengalami penurun ada telor ayam 12,21 persen, dan cabe rawit panjang 16,26 persen.

Dari semua bahan pokok di atas yang perlu dicermati adalah adanya kenaikan harga pada daging ayam. Pemantauan terakhir menjelang lebaran, daging ayam mengalami kenaikan harga menjadi 35.500 per kilogram. Hal ini disebabkan karena kebutuhan permintaan konsumen di DIY cukup tinggi, terlebih kini mulai masuk libur panjang.

“Barang yang baik adalah ayam sekarang 35.500, Ini harus diwaspadai. inflasi daging ayam. Walaupun DIY masih bagus,” kata Budi.

Arofa Nur Indriani selaku kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Daerah Istimewa Yogyakarta mengkhawatirkan kebutuhan daging ayam di DIY karena kebutuhan konsumen bisa mencapai 50.800 ton. Walaupun stoknya masih mencukupi dengan total 60.030 ton daging ayam yang tersedia sampai akhir Juni 2018.

“Kebutuhan tinggi daging ayam karena permintaan, stoknya 60.030 ton daging, kebutuhan 50.800 ton, masih ada kebutuhan untuk akhir Juni nanti,” kata Arofa.

Menurutnya kebutuhan daging ayam untukk ibu rumah tangga kenaikannya bisa mencapai 21 persen. Adapun untuk kebutuhan keseluruhanya yang meliputi kebutuhan daging ayam untuk Hotel, Kuliner ataupun para pendatang persentasenya bisa mencapai dua kali lipatnya.

“Kalau secara keseluruhan bisa dua kalinya itu termasuk hotel, kuliner, pendatang. Kan wisatanya banyak apalagi liburan panjang banget, saya khawatir,” ujarnya.

Sugeng Purwanto selaku tim TPID menjelaskan kenaikan daging ayam itu disebabkan karena ada beberapa faktor, seperti adanya pelarangan vaksin ayam, sampai adanya penuruan kualitas pengan pada ayam

“Itu terkait dengan pelarangan vaksin yang mengakibatkan penuruan kualitas, kemudian kualitas pakan ternanya juga,” kata Sugeng

Merasa kenaikannya yang cukup signifikan, Pemda DIY akan mencoba mendorong untuk menjaga stabilitas harga daging ayam agar tidak melonjak tinggi. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Trisaktiyana menjelaskan cara yang akan ditempuh dengan berusaha mendorong para distributor dimulai dari pemotongan ayam sampai konsumen bisa dengan lancar terdistribusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI