Suara.com - Kementerian Sosial kembali mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait pengelolaan keuangan negara pada laporan keuangan atas pelaksanaan APBN 2017. WTP diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Perolehan WTP tersebut terjadi saat Kemensos masih tergolong dalam masa peralihan kepemimpinan dari Khofifah Indar Parawansa kepada Idrus Marham. Idrus dilantik sebagai Mensos 17 Januari 2018.
Mempertahankan status WTP yang juga diraih untuk laporan keuangan 2016, bukan sesuatu yang terlalu sulit bagi Idrus.
"Kita bekerja itu sangat tergantung kepada niat. Niat kita bekerja adalah sebagai pengabdian kemanusiaan, pengabdian kepada Allah. Itu yang menjadi motivasi kerja kita," kata Idrus di Kantor Kemeterian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/ 2018).
Politikus Partai Golkar itu mengatakan sejak dilantik sebagai Menteri Sosial, dirinya sudah memiliki target-target yang mesti dicapai selama menjabat
"Kita tentu tidak ingin terjebak pada kegiatan rutinitas-rutinitas tanpa ada pembaharuan-pembaharuan, karena itu kita juga dorong perlunya inovasi-inovasi baru saat pendekatan, untuk dapat memberikan motivasi kepada masyarakat," tutur Idrus.
"Karena yang dilayani Kementerian Sosial ini adalah masyarakat, yang seharusnya masyarakat yang bawah, yang kurang mampu," tambah Idrus.
Menurut Mantan Sekjen DPP Partai Golkar, tugas Kemensos tak hanya menyalurkan bantuan sosial, tetapi juga harus bisa membikan inspirasi kepada masyarakat agar masyarakat memiliki motivasi hidup dan mandiri.
"Semua ini kan kita lakukan sebagai implementasi dari konsep revolusi mental. Dan ini yang memotivasi para pegawai untuk bekerja secara sungguh-sungguh, dia bekerja untuk mencapai targetnya, bahkan selalu ada nilai tambah, karena kita selalu perlu inovasi-inovasi," kata Idrus.