"Ini makam RM Tirto mas, di sini juga ada makam lainnya yang masih keluarga besar," sebut Abdul, sambil menujuk nisan RM Tirto berkeramik hitam.
Pada nisan itu tertulis “RM Djokomono Tirto Adhi Soerjo lahir di Blora, 1875 dan wafat di Jakarta, 7 Desember 1918. Dimakamkan kembali 30 Desember 1973.”
Selain itu, tertulis pula “Pahlawan Nasional, Perintis Pers Indonesia, penerima Bintang Maha Putra Adipradana”.
Abdul bercerita, dirinya diberikan kepercayaan keluarga untuk mengurusi kompleks makam ini sejak 2006 silam oleh Ibunda Marciano Norman, yakni Atina Norman.
Baca Juga: Juli, Jembatan Musi IV Palembang Mulai Terhubung Hilir ke Hulu
Atina adalah putri RM Priatman, yang merupakan anak kandung Tirto Adhi Soerjo.
"Dulu saya cuma bersih-bersih makam di sini. Kemudian saya bertemu, dipercaya untuk merawat dan menjaga makam sejak tahun 2006," ujar Abdul.
Abdul enggan menjawab riwayat makam RM Tirto. Tapi ia mencetuskan sepotong informasi bahwa, "Dewi Yul (artis lawas) juga masih cucu RM Priatman. Anaknya juga ada dimakamkan di sini."
Ia menuturkan, mendapatkan uang dari keluarga besar Tirto sebagai balas jasa merawat makam tersebut. Selain itu, ia juga mendapat honorarium Rp 600 per bulan dari Dinas Sosial Kota Bogor.
“Sejak tahun 2011, honorarium saya diberikan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,” tukasnya.
Baca Juga: Olla Ramlan Dampingi Ayah di Saat Terakhir
Abdul memberikan kesaksian, sejak menjadi penjaga makam Tirto, tak sedikit awak media dan komunitas-komunitas datang berkunjung. Tapi, ia tak pernah melihat ada pejabat pemerintah yang datang.