Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyarankan kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkonsentrasi penuh untuk melindungi lingkungan pendidikan dari para paham penyebar radikalisme. Lukman mengatakan bahwa seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam kampus harus bergerak bersama untuk menjaga wilayah kampusnya.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat kerja bersama komisi VIII di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
"Rektor, para dekan, semua pimpinan perguruan tinggi juga para mahasiswanya senat-senatnya dan semua civitas akademika harus punya kesadaran yang tinggi untuk menjaga wilayah kampusnya," katanya.
Oleh karena itu, ia telah menginstruksikan kepada seluruh perguruan tinggi keagamaan negeri untuk tetap menjaga kebebasan berakademik.
"Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh perguruan tinggi keagamaan negeri di bawah naungan Kementerian Agama untuk betul-betul pertama menjaga dan memelihara kebebasan akademik dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Sabtu (2/6/2018), Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Zamzam alias Zega beserta dua terduga lainnya.
Dari penangkapan tersebut, juga disita empat bom siap ledak sebesar botol aqua dari Gelanggang Mahasiswa FISIP Unri. Selain itu, juga dsita serbuk putih teridentifikasasi sebagai TATP, yaitu bahan peledak jenis high explosive merupakan campuran hidrogen peroxida (H2O2).
Serbuk putih lainnya teridentifikasi potasium nitrat, campuran bahan peledak.
Sementara itu, serbuk putih lainnya, teridentifikasi pupuk KNO3. Lalu, serbuk warna abu-abu teridentifikasi juga TATP. Serbuk warna hitam teridentifikasi Potasium nitrat, serbuk warna kuning merupakan sulfur, dan teridentifikasi memenuhi unsur-unsur komponen bom berupa granat tangan rakitan.