Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menilai, aksi mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo mencium tangan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono adalah bentuk penghormatan seorang junior kepada senior sesama mantan serdadu.
Syarief menerangkan, Gatot adalah adik angkatan SBY saat masih bersama-sama berkarier di TNI Angkatan Darat. Bahkan, Gatot menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) pada zaman SBY menjadi presiden.
"Kemudian, di TNI ikatan moralnya sangat kuat, antara junior dan senior. Antara atasan dan anak buah pasukan. Sangat erat," kata Syrief di DPR, Jakarta, Senin (4/6/2018).
"Jadi kemarin, momen yang kita saksikan itu, menurut saya hubungan emosional antara seorang senior dan junior. Jangan diartikan yang lain-lain dulu lah," tambah Syarief.
Baca Juga: Polisi Lanjut Selidiki Kasus Kebijakan Anies soal PKL Tanah Abang
Syarief memastikan, pertemuan SBY dan Gatot dalam acara buka puasa bersama di rumah mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, tidak terkait hiruk pikuk politik Pilpres 2019.
"Saya pikir tidak ada (agenda politik). Itu kan acara silaturahmi. Kami juga belum membahas soal koalisi. Siapa calon presiden dan calon wakil presiden, belum dibahas. Insya Allah dibahas setelah pilkada tahun ini,” tuturnya.
Foto Gatot menunduk sembari cium tangan SBY viral di media sosial. Foto tersebut dipotret dalam acara buka puasa bersama di rumah Chairul Tanjung pada Sabtu 2 Juni 2018.