Jokowi Terima LHP LKPP Tahun 2017 dari BPK, Ini Hasilnya

Senin, 04 Juni 2018 | 12:37 WIB
Jokowi Terima LHP LKPP Tahun 2017 dari BPK, Ini Hasilnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2017, dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2017, dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Acara diadakan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).

Saat menyampaiakan kata sambutan, Jokowi menyampikan ucapan terima kasih atas kerja keras segenap jajaran di kementerian keuangan dan semua kementerian, lembaga penggunaan APBN.

"Saya melihat ada peningkatan jumlah entitas pemeriksaan yang mendapatkan WTP (wajar tanpa pengecualian) bertambah, di tahun 2016 yang WTP ada 74, sekarang yang di 2017 menjadi 80," ujar Jokowi.

Sementara lembaga atau kementerian yang masih mendapat predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) tahun 2017 berkurang. Dari sebelumnya delapan, kini menjadi enam.

Dalam kesempatan ini Jokowi juga menyinggung lembaga atau kementerian yang Tidak Memberikan Pendapat (TMP) atau disclaimer. Yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Keamanan Laut.

"Sekarang terbuka saja yang kita harapkan tahun depan bisa diperbaiki, sehingga nggak ada lagi yang TMP, sukur tidak ada lagi yang WDP (wajar dengan pengecualian), semuanya harus WTP," jelas Jokowi.

"Sehingga yang masih mendapatkan WDP dan TMP perlu melakukam terobosan-terobosan dan upaya upaya sehingga tahun ini bisa bagus lagi," lanjutnya.

Beberapa temuan sudah disampaikan Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara. Jokowi memastikan tidak akan bosan mengingatkan para menterinya yang mendapat catatan.

"Supaya kita semuanya benar-benar memperbaiki, membenahi benar, menjaga, dan dapat memaksimalkan pengelolaan keuangan negara," kata dia.

Jokowi menerangkan, uang yang diperoleh dari pajak masyarakat harus digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat dan dibersihkan dari tangan-tangan kotor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI