Suara.com - Muhammad Nur Zamzam (MNZ) alias Zega alias Jack menjadi bahan pembicaraan di kalangan mahasiswa di Universitas Riau saat ini. Bukan karena prestasi, alumni Pariwisata Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (FISIP Unri) itu membuat terbelanga karena merakit bom berdaya ledak tinggi (High Explosive).
Zamzam merakit bom secara otodidak dari internet. RiauOnline.co.id (jaringan Suara.com) menelusuri Zamzam. Zamzam alias Zega sejak setahun terakhir ada perubahan dari dalam dirinya.
Ia lebih suka berdiskusi soal keislaman dan menyerempet kepada thaghut dan hal berbau daulah atau negara Islam. Puncaknya, usai Kampus FISIP Unri diserang Fakultas Teknik, kemampuan meracik bom dengan bahan-bahan gampang diperoleh di pasaran, semakin terasah.
Sabtu (2/6/2018), Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Zamzam alias Zega beserta dua terduga lainnya.
Dari penangkapan tersebut, juga disita empat bom siap ledak sebesar botol aqua dari Gelanggang Mahasiswa FISIP Unri. Selain itu, juga dsita serbuk putih teridentifikasasi sebagai TATP, yaitu bahan peledak jenis high explosive merupakan campuran hidrogen peroxida (H2O2).
Serbuk putih lainnya teridentifikasi potasium nitrat, campuran bahan peledak.
Sementara itu, serbuk putih lainnya, teridentifikasi pupuk KNO3. Lalu, serbuk warna abu-abu teridentifikasi juga TATP. Serbuk warna hitam teridentifikasi Potasium nitrat, serbuk warna kuning merupakan sulfur, dan teridentifikasi memenuhi unsur-unsur komponen bom berupa granat tangan rakitan.
Berita ini kali pertama diterbitkan RiauOnline.co.id dengan judul "Inilah Zamzam, Peracik Bom Universitas Riau, Belajar Merakit Secara Otodidak"