Suara.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan berencana melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk bertemu Kim Jong Un. Hal ini diungkap media Korea Utara, yang mengklaim Assad akan menjadi kepala negara pertama yang bertemu Kim di negara yang terisolasi itu.
Namun, tidak ada indikasi pernah ada kunjungan sebelumnya dan Suriah belum mengonfirmasi laporan tersebut. Assad dilaporkan mengatakan bahwa dirinya akan mengunjungi DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) dan bertemu Kim Jong-un.
"Dunia menyambut peristiwa luar biasa di semenanjung Korea yang dibawa baru-baru ini oleh kepemimpinan politik yang luar biasa dari Kim Jong-un," kata KCNA mengutip kata Assad selama pertemuan dengan Duta Besar Korea Utara, Mun Jong Nam, belum lama ini.
Kedua negara telah mempertahankan hubungan hangat selama beberapa dekade karena mereka berdua berada di bawah sanksi internasional. Dimana Korut atas senjata nuklirnya dan Suriah atas perang sipilnya.
Baca Juga: Ngeri! Ini Isi Surat dari Trump untuk Kim Jong Un
Kecurigaan atas perdagangan senjata kimia antara Pyongyang dan Damaskus telah berhembus di masa lalu oleh PBB dan Korea Selatan. PBB menuduh Korea Utara bekerja sama dengan Suriah dalam program senjata kimia, namun dugaan itu ditolak Pyongyang.
Ada juga laporan bahwa Korea Utara membantu Suriah membangun pabrik nuklir yang dihancurkan oleh pemboman Israel pada 2007. Sebuah laporan PBB yang bocor menunjukkan bahwa selama lima tahun Korea Utara mengirim 40 item ke Suriah untuk pembangunan rudal balistik dan pada tahun 2017 Pyongyang membuat 150 juta poundsterling dengan melanggar sanksi internasional dan memasok peralatan ke Suriah.
Pengumuman itu datang sebagai antisipasi untuk pertemuan puncak nuklir bersejarah antara Kim dan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada 12 Juni mendatang, menyusul putaran diplomasi. Sejak berkuasa tahun 2011, Kim belum pernah bertemu dengan kepala negara lain di Korea Utara. Dia hanya melakukan perjalanan luar negeri pertamanya sebagai pemimpin tahun ini, bepergian ke Cina untuk bertemu Presiden Xi Jinping, sekutu rezim tertutup. [Metro]