Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tidak ada istilah umrah politik.
Sebab, umrah merupakan perjalanan suci setiap umat Islam yang didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Umrah itu yang ada berdoa bersujud di Rumah Allah SWT. Kami itu mengkritik umrah yang melakukan penipuan kepada masyarakat," kata Hasto Kristiyanto di Kota Bandung, Minggu, ketika dimintakan tanggapan soal "umrah politik" Prabowo dan Amien Rais.
Ia juga menilai wajar kalau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat melakukan umrah di Tanah Suci bertemu dengan pentolan FPI sekaligus buronan kasus pornografi, Rizieq Shihab.
Baca Juga: Pilot PT Garuda Ancam Mogok saat Lebaran, DPR: Ini Ancaman Serius
"Pertemuan itu kan pertemuan silaturahmi ya, itu setiap orang berhak. Justru kalau setiap umrah dimaknai secara politik, itu malah ada pergeseran. Jadi tidak menghayati makna umrah yang sesungguhan," tuturnya seperti diberitakan Antara.
Selain itu, lanjut Hasto, pihaknya juga menilai wajar terbentuknya Koalisi Keumatan yang diusulkan oleh Rizieq kepada Partai Gerindra, PAN dan PKS.
"Ya itu wajar, namanya berkoalisi, berserikat, bekerja sama, berkumpul itu kan dijamin oleh undang-undang atau konstitusi. Kami malah mengharapkan mulai 4 Agustus sudah pada tahapan pendaftaran capres, yang mendukung Pak Jokowi sudah 'confirm'. Kami juga berharap mereka yang mencalonkan pasangan calon lainnya bisa segera menyampaikan gagasannya," kata dia.