Rakit Bom di Unri, Z Ajak Adik Tingkat Bom Gedung DPR

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 03 Juni 2018 | 13:27 WIB
Rakit Bom di Unri, Z Ajak Adik Tingkat Bom Gedung DPR
DUA anggota Densus 88 Anti-Teror mengumpulkan barang bukti diduga digunakan sebagai material merakit bom berdaya ledak tinggi pada Sekretariat Mapala Sakai, Lantai II Gelanggang Mahasiswa FISIP Unri, Sabtu, 2 Juni 2018. [Riau Online]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian berhasil membongkar dalang di balik rencana sekelompok orang, yang ingin melakukan teror bom  di gedung DPRD Riau dan DPR RI di Jakarta.

Kepala Polisi Daerah Riau Inspektur Jenderal Nandang mengatakan, perakit empat unit bahan peledak itu berinisial MNZ alias Z.

"Selain perakit bom itu, Z juga yang mentransferkan ilmunya kepada yang lain melalui jaringan media sosial Telegram,” kata Nandang, seperti diberitakan Riau Online—jaringan Suara.com, Minggu (3/6/2018).

"Ia juga orang mengajarkan bagaimana caranya merakit bom. Ia juga orang mengajak korbannya agar mau melakukan amaliah untuk melakukan bom bunuh diri," tutur Nandang.

Baca Juga: Anggap Kayak Anak Sendiri, Bunga Zainal Jalan Bareng Kareena Kaur

Ia mengungkapkan, Z merupakan alumni FISIP Universitas Riau angkatan tahun 2003. Ia melakukan studi Ilmu Kepariwisataan di Unri. Z merupakan lelaki kelahiran Lubuk SAkat, Kabupaten Kampar.

"Untuk Z ini merupakan alumni, masuk angkatan 2003 dengan jurusan pariwisata. Sedangkan dua lainnya, K (masuk 2004 Fakultas Komunikasi) dan B (masuk 2011 Prodi Administrasi Publik)," jelasnya.

Dalam melakukan aksi perakitan bom berdaya ledak tinggi tersebut, MNZ alias Z memanfaatkan longgarnya pengawasan di Gedung Gelanggang Mahasiswa.

Z juga sering menginap di markas Mahasiswa Pecinta Alam Saya Kagum Alam Indonesia (Mapala Sakai), yang berada di bagian kanan kampus FISIP Unri.

"Barang ini dirakit di sekretariat bidang kemahasiswaan, di mana MNZ numpang tidur di homestay Mapala lebih dari satu bulan lamanya," tegasnya.

Baca Juga: Gedung DPR Mau Dibom Teroris, Ini Respons Bamsoet

Sementara itu, Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi menyayangkan lemahnya pengawasan di kampus. Guna mengantisipasi agar tidak terjadi aksi serupa, mereka akan memeperketat penjagaan dilingkungan kampus UR terutama di lokasi yang dianggap rawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI