Suara.com - Wakil Ketua DPR memprotes aksi Densus Antiteror 88 masuk ke kampus Universitas Riau dengan membawa senjata menangkap 3 alumni mahasiswa setempat. Ketiga mahasiswa itu ditetapkan jadi tersangka kasus terorisme.
Dalam akun Twitternya, @Fahrihamzah, Hari menyayangkan aksi itu. Fahri juga meminta Presiden Joko Widodo jangan biarkan aparat keamanan membawa senjata laras panjang masuk ke kampus.
Menurut Fahri, masalah terorisme tidak kunjung selesai dengan cara Densus 88 merangsek ke kampus dan melakukan penangkapan. Menurut dia, kampus harus bebas dari aparat keamanan yang membawa senjata.
Minggu (3/6/2018) dinihari, Fahri mengetik tweet berseri dalam akun Twitternya untuk mengkritik hal itu. Berikut kumpulan tweetnya:
Headline kita hari ini adalah #KampusSarangTeroris. Kalau cara kerja tujuan boleh menghalalkan segala cara. Maka tunggulah masalah takkan kunjung selesai. Karena demarkasi tak ada lagi dan semua dianggap boleh asalkan mencapai tujuan dimaksud. #SaveKampus
Kampus harus menyiapkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan sendiri. Jangan biarkan suasana kampus mencekam dan dipenuhi ketakutan. Jangan biarkan mahasiswa terutama aktifis Islam menjadi terasa dalam ancaman. #SaveKampus
Dari ujung ke ujung kita tahu arti semua ini. Maka kebenaran tidak boleh hanya satu versi. Tuduhan yang dibuat oleh pemerintah dan sejenisnya tentang radikalisme di kampus itu yang dimaksud adalah aktifis Islam. #SaveKampus
Saya teringat dulu sebagai pengurus #MasjidARHUI kami dipanggil pembina mesjid Alm. prof Daud Ali. Saya juga dipanggil dekan FEUI prof Arsyad Anwar sebagai pengurus FSI-FEUI. Sekitar tahun 1993. Pertanyaanya sama, “Apakah ada OTB di kampus kita?”. #SaveKampus
Kata #OTB atau organisasi tanpa bentuk dulu populer. Intelijen orba masih gelisah dengan gerakan masjid kampus. Mereka takut kalau ini punya maksud lain. Maka saya jawab prof Daud Ali dan pak Dekan, “Nggak ada pak, yang ada pengajian yg sering disebut tarbiyah dan mentoring”.
Beliau lanjut tanya, “apa isi kegiatan kalian?”. Saya jawab ringan, “belajar baca Quran, mengaji dan belajar agama untuk diamalkan”. Saya selalu ringan menjawab. Sebab kita Gak punya agenda lain. Akhirnya kami boleh pergi setwkah dialog panjang. #SaveKampus