Sepeda Motor Masih Jadi Primadona Pemudik, Ini Penyebabnya

Sabtu, 02 Juni 2018 | 16:50 WIB
Sepeda Motor Masih Jadi Primadona Pemudik, Ini Penyebabnya
Ilustrasi mudik dengan sepeda motor [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang lebaran, Kementerian Perhubungan selalu mengimbau masyarakat agar tidak mudik ke kampung halaman dengan sepeda motor. Tujuannya, untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Tapi nyatanya, imbauan itu tak pernah dipedulikan. Terbukti, tiap tahunnya jumlah pemudik dengan sepeda motor selalu meningkat.

Pakar kebijakan publik, Agus Pambagyo, mengatakan, imbauan tak berjalan efektif karena pemerintah belum membangun interkoneksi angkutan umum.

"Soal memaksa orang tidak naik motor, sudah 10 tahun terakhir ini ada imbauan. Tapi selalu tidak dikerjakan (oleh pemerintah) interkoneksi angkutan umum," katanya di Warung Daun, Cikini, Jalarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).

Baca Juga: Selalu Berputar, Hotel Ini Bakal Hits

Agus menilai pemerintah boleh saja mengimbau masyarakat untuk naik bus. Namun, jika angkutan yang nantinya mengangkut pemudik dari terminal ke tempat tujuan tidak disediakan, maka imbauan mudik tersebut tidak akan berjalan.

"Tidak boleh naik motor, naik bus, disediakan Kemenhub, BUMN, tapi misalnya sampai di Tegal tidak ada angkutan kota atau angkutan pedesaan ini yang harus dikerjakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," ujar Agus.

Interkoneksi angkutan umum, menurut Agus, bukan lah satu-satunya penyebab sepeda motor jadi primadona buat pemudik.

Kata dia, tingkat keamanan juga jadi faktor yang tak kalah penting dibenahi pemerintah. Dia mencontohkan ketika pemudik tiba di terminal saat dini hari.

"Untuk keselamatan, mereka akhirnya pilih bawa kendaraan pribadi," kata Agus.

Baca Juga: Cerita Tasya Kamila Puasa 17 Jam di Amerika Serikat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI