Tinggal di Pamulang bersama anak dan menantunya setelah pensiun, kegiatan sehari-harinya adalah antar-jemput cucu ke sekolah lantaran anak dan menantunya bekerja. Biasanya ia menggunakan taksi karena tidak ada kendaraan.
"Di depan kompleks ada pangkalan taksi. Para pengemudi di sana bilang kalau saya ini Pak Harto, sehingga sampai sekarang pun saya terkenal dengan sebutan Pak Harto," lanjutnya dengan senyum juga mirip mantan presiden kita.
Foto: Disangka Pak Harto saat naik komuter [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Baca Juga: Kapten Voli Putra: Kami Butuh Kompetisi Setara Internasional
Sebuah peristiwa tak terlupakan, menjelang Pemilu tahun 2004, Koeswali dipercaya memimpin Tempat Pemilihan Umum (TPU) di tempat tinggalnya. Orang-orang memilihnya karena ... Koeswali mirip dengan Soeharto!
"Setelah saya pensiun, di tahun 2004, adalah pertama kali pemilu berlangsung serentak di mana-mana. Waktu rapat RW, saya ditunjuk jadi ketua TPU karena saya dibilang mirip Pak Harto," kata kakek bercucu lima orang ini disambung tawa.
Disebut-sebut berwajah mirip Soeharto serta mendapat nama panggilan Pak Harto, Koeswali menyatakan rasa bangga. Apalagi, dirinya juga sempat mengidolakan Soeharto ketika awal-awal memimpin Indonesia.
"Saya kagum dengan strategi kepemimpinannya. Menjelang Soeharto lengser, saya menyesal juga. Agak menyayangkan. Krisis terjadi di mana-mana," kata Koeswali memberikan pandangannya.
Ia tentu tak pernah menyangka bisa berwajah mirip Pak Harto. Mengingat garis wajahnya semasa muda berbeda dengan sang presiden. Kalau pun ada teman-teman kantor yang memanggilnya dengan nama itu, sebatas mengomentari gaya kepemimpinannya.
Baca Juga: Bukan Cuma Yuki Kato, 4 Artis Cantik Ini juga Punya Darah Jepang
Semua itu baru berubah, setelah rambut Koeswali memutih.