JK Sebut Perbedaan Partai Agama dan Nasionalis Makin Kecil

Jum'at, 01 Juni 2018 | 20:54 WIB
JK Sebut Perbedaan Partai Agama dan Nasionalis Makin Kecil
Ketua Dewan Pengawas Asian Games 2018, Jusuf Kalla (AFP / ADEK BERRY)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara model partai politik yang ada di Indonesia. Menurutnya, partai yang ada di Indonesia dapat dipisahkan menjadi beberapa kategori, namun ada dua yang terkenal, yakni Partai Agama dan Partai Nasionalis.

"Dahulu perpolitikan kita selalu dikenal ada partai Nasional, ada partai Agama, dan sebagainya," katanya dalam sambutannya pada acara silaturahmi nasional Partai Golkar di Kantor DPD Golkar DKI di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (1/5/2018).

JK mengatakan, dahulu perbedaan antara partai Agama dan Partai Nasional sangat besar. Namun, dalam perkembangannya saat ini, perbedaan keduanya makin mengecil.

"Sekarang situasi itu perbedaannya makin kecil, sementara dulu partai yang dikatakan nasional dan agama. Buktinya seperti ini partai lain mungkin belum adakan buka puasa, partai Golkar sudah melaksanakan buka puasa, kadang-kadanag Isra Mi'raj juga duluan dari partai agama, artinya makin tipis perbedaan itu," kata JK.

Baca Juga: Terungkap, Misteri Menara Pisa Miring Setelah 1000 Tahun

Oleh karena itu, dia berharap dengan situasi yang semakin bagus tersebut dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik.

"Kita harus membuat sesuatu di Indonesia yang lebih baik, tidak ada lagi perbedaan mendalam antara Golkar dan PPP atau partai lainnya. Perbedaannya adalah menjalankan program yang baik, melaksanakan yang baik, karena semuanya tergantung pada pengurus," katanya.

"Tentu tujuannya sama, bagaimana memajukan bangsa, bagaiamana bekerjasama yang baik, sehingga apa yang terjadi di bangsa ini semua dapat diselesaikan secara politik, ekonomi, dan sebagainya. Kita merasa tentu bahagia, karena negeri kita relatif lebih aman dari negara di dunia ini, sehingga ini semua punya pelajaran baik masa lalu sebagai bangsa yang bekerja bersama-sama," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI