Suara.com - Bandung West Java Marathon 2018 siap digelar Minggu, 22 Juli 2018. Sampai saat ini, helatan ini telah menarik minat 8.000 peserta lari, mulai dari warga Jawa Barat, luar Jabar, hingga peserta dari luar negeri.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher), mendukung kegiatan ini. Ia menganggap, even ini akan menarik wisatawan, sekaligus mendongkrak perekonomian.
"Even ini jadi daya tarik wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara untuk datang ke Jabar. Ini juga salah satu pemicu meningkatkan denyut perekonomian kita," katanya, dalam Konferensi Pers Pelaksanaan Pocari Sweat Bandung Marathon 2018, di aula barat Gedung Sate, Bandung, Kamis (31/5/2018).
Ia menambahkan, masyarakat Jabar selalu siap menyambut berbagai even yang menggembirakan seperti ini. Ia berpesan pada panitia penyelenggara untuk menguatkan koordinasi dengan dinas terkait dan Kepolisian, agar acara ini berlangsung lancar, nyaman, dan aman.
"Terutama dengan Dishub dan Kepolisian, terkait lalu lintasnya," pesan Aher.
Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Daniel Pieter, sebagai pihak penyelenggara menuturkan, dengan konsep sport tourism, rute Bandung West Java Marathon 2018 akan melewati berbagai lokasi bersejarah di Bandung.
"Dengan lokasi start dan finish di Gedung Sate, Bandung, pelari akan dibawa berkeliling kota dan melewati Layang Pasupati, Jembatan Pelangi, Gedung Merdeka, alun-alun kota Bandung, dan jalan Braga," kata Daniel.
Pemilihan rute ini, katanya, merupakan hasil kerja sama Pocari Sweat dan pemerintah Jabar dalam mewujudkan sport tourism.
Sebanyak 8.000 peserta yang dihimpun dari dua hari waktu pendaftaran, terdiri dari 1.200 peserta full marathon, 2.500 peserta half marathon, 2.550 peserta 10 K, 1.750 peserta 5 K.
"Tahun ini, sekitar 14 negara juga ikut. Kebanyakan dari Jepang dan Malaysia. Sebanyak 40 persen warga Jawa Barat, 60 persen luar Jabar, tapi secara keseluruhan, 90 persen warga Indonesia, 10 persen mancanegara," sebut Daniel.