Suara.com - Lontaran material batuan dari puncak Gunung Merapi membakar sebagian kecil hutan di sekitar puncak gunung berapi yang mengalami lanjutan letusan pada Jumat sekitar pukul 08.20 WIB.
Berdasarkan pantauan Antara dari tempat pengamatan Gunung Merapi di Pos Babadan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hingga sekitar pukul 10.45 WIB masih terlihat asap akibat kebakaran pepohonan di sebagian kecil hutan sekitar tiga kilometer dari puncak Merapi itu.
Dari pos setempat, terlihat asap di sekitar Bukit Klatakan dan di bawah Bukit Kendil, sedangkan puncak Merapi terlihat jelas dari pos pengamatan sekitar 4,4 kilometer barat daya puncak Merapi itu. Langit di atas Merapi juga terlihat cerah.
"Kebakaran pepohonan di hutan itu karena terkena lontaran batuan saat letusan pagi tadi," ujar petugas pengamat Gunung Merapi di Pos Babadan Triyono.
Lontaran batuan panas itu membakar pepohonan pinus di sebagian kecil kawasan hutan sekitar puncak Gunung Merapi.
Ia menyebut berbagai perangkat pemantauan aktivitas Gunung Merapi di berbagai tempat di puncak gunung berapi tersebut hingga saat ini masih berfungsi secara normal.
"Semua alat-alat pemantauan masih aman, bahkan yang di puncak juga masih aman," ujar dia.
Letusan Merapi pada Jumat sekitar pukul 08.20 WIB terjadi selama dua menit dengan ketinggian kolom asap mencapai 6.000 meter mengarah ke barat laut namun kemudian angin berubah arah ke utara.
Sejumlah kawasan Gunung Merapi yang terkena hujan abu, antara lain beberapa dusun di Desa Wonolelo dan Ketep Kecamanan Sawangan, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak (Kabupaten Magelang), dan Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Hingga saat ini, aktivitas Gunung Merapi masih di level II, yakni waspada.