Suara.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, kepergian tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Dawam Rahardjo merupakan kehilangan besar. Mendiang Dawam banyak melahirkan pikiran-pikiran strategis.
"Kepergian Almarhum Prof. Drs. Dawam Raharjo adalah kehilangan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," ujar Din melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (31/5/2018).
Dawam meninggal dunia pada Rabu (30/5/2018) malam sekitar pukul 21.55 WIB. Dia meninggal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, di usia 76 tahun. Dawam dirawat di RS karena mengalami komplikasi penyakit.
Din menilai semasa hidupnya, mendiang Dawam telah mengabdikan diri bagi perbaikan umat baik pikiran maupun langkah-langkah nyata.
"Selama masa hidupnya almarhum telah mengabdikan diri bagi perbaikan nasib umat, baik melalui pikiran-pikiran yang mencerahkan maupun langkah-langkah nyata. Sebagai tokoh Muhammadiyah, almarhum pernah diamanati sebagai Koordinator Program Pemberdayaan Ekonomi," ungkap Din.
Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban itu juga menyebut mendiang Dawam merupakan pionir pembaruan pemikiran Islam.
"Khususnya melalui Lembaga Studi Agama dan Filsafat dan Jurnal Ulumul Qur'an. Selamat Mas Dawam semoga Allah SWT melimpahkan maghfirah, rahmah, dan jannahNya," imbuh Din seraya mendoakan almarhum.