Jokowi Lantik Mantan Jubir Gus Dur Jadi Anggota Wantimpres

Kamis, 31 Mei 2018 | 14:45 WIB
Jokowi Lantik Mantan Jubir Gus Dur Jadi Anggota Wantimpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Yahya Cholil Staquf sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018). (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Yahya Cholil Staquf sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018). Yahya merupakan mantan Juru Bicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pengangkatan Yahya berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84 P Tahun 2018 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Pengangkatan Yahya terhitung sejak 3 Mei.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan menurut agama Islam. Presiden Jokowi yang memandu pengambilan sumpah Yahya.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya pada bangsa dan negara," ujar Yahya.

Dalam sumpahnya, Yahya juga berjanji akan menjunjung tinggi etika jabatan. Serta bekerja dengan sebaik-sebaiknya dipenuhi dengan rasa tanggung jawab.

"Bahwa saya akan setia pada Undang-Undang Dasar Negara RI. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurusnya demi darma bakti saya pada bangsa dan negara," kata dia.

Selanjutnya, Yahya diminta untuk menuju meja penandatanganan berita acara. Yahya dan Jokowi sama-sama menandatanganinya.

Yahya dilantik untuk menggantikan posisi almarhum Hasyim Muzadi yang meninggal dunia pada 16 Maret 2017 lalu. Setelah resmi dilantik, Yahya akan mendapatkan hak keuangan dan sejumlah fasilitas negara setara dengan menteri.

Di acara pelantikan, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dan sejumlah pejabat negara.

Mereka di antaranya Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI