Sikap keras Dawam untuk membela kaum minoritas keagamaan, etnis, maupun kelompok politik tertentu itu, memunyai konsekuensi logis. Ia dipecat dari keanggotaan Muhammadyah pada tahun 2006.
Pemecatan itu erat terkait sikap Dawam yang membela jemaah Ahmadiyah. Sementara Muhammadiyah memunyai penilaian sendiri mengenai jemaah tersebut.
Namun, sifat Dawam yang keras kepala untuk membela kaum minoritas itu juga mendapat ganjaran berupa penghargaan HAM Yap Thiam Hien pada tahun 2013.
Walau dipecat, Muhammadiyah tetap mengagumi persona dan pemikian Dawam.
Baca Juga: AJI Jakarta Kecam Ratusan Kader PDIP Serang Kantor Radar Bogor
"Pak Dawam adalah intelektual dan aktivis Muslim yang progresif," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Rabu, seperti diberitakan Antara.
Sosialisme Religius
Selain membela kaum minoritas, Dawam juga dikenal sebagai pemikir ekonomi-politik progresif di Indonesia. Ia gemar mengkritik kapitalisme dan mempromosikan demokrasi koperasi. Ia juga mampu menjelaskan konsep Sosialisme Religius yang dianggapnya bisa menjadi solusi.
"Dawam Rahardjo adalah sosok yang mengusung bahwa demokrasi ekonomi itu manifestasinya ya koperasi," kata Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto di Jakarta, Kamis.
Para penggerak ekonomi koperasi, kata Suroto, kehilangan sosok penganut konsep koperasi sebagai adalah konsep post-kapitalisme dan post-revolusioner.
Baca Juga: Luis Milla Belum Tentukan Skuat Inti Asian Games, Kenapa?
"Bahkan beliau begitu yakin abad 21 ini harusnya menjadi abad koperasi," katanya.