Ngabalin Minta Pendukung PA 212 Copot Amien Rais

Kamis, 31 Mei 2018 | 01:12 WIB
Ngabalin Minta Pendukung PA 212 Copot Amien Rais
Amien Rais. (Suara.com/Lili Handyani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, meminta pengurus dan pendukung Persaudaraan Alumni 212 untuk melayangkan protes kepada Ketua Dewan Pembina Amien Rais.

Menurutnya, Amien yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu telah memberikan dampak buruk bagi PA 212.

"Saya mengimbau, saya menyarankan, saya menasihati diriku dan semua yang merasa memiliki organisasi Persaudaraan 212 segera mengajukan nota protes, kepada Ketua Dewan Pembina Persaudaraan 212 (Amien) untuk segera diberhentikan dan jangan merusak organisasi itu," ujar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018) malam.

Ngabalin mengatakan, Amin kerap melancarkan kritik yang tidak pantas terhadap Presiden Joko Widodo, tanpa mengingat posisinya sebagai ketua dewan pembina PA 212.

Baca Juga: Pelatih Thailand Angkat Topi buat Tim Asuhan Satia Bagdja

"Sejak awal saya dukung persaudaraan 212, tapi kalau begini caranya, biar umat Islam dan rakyat yang menilai. Jangan pakai kepentingan politik praktis seperti Persaudaraan 212," kata dia.

Lebih jauh Ngabalin mengatakan, saat organisasi eks pendemo Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berubah nama dari Presidium 212 menjadi PA 212, Ngabalin turut dalam diskusi tersebut.

Politikus Partai Golkar ini menyebut PA 212 bukan partai politik, sehingga tidak pantas digunakan untuk keperluan politik.

"Tidak boleh organisasi itu dipakai untuk kepentingan politik, kepentingan sesaat, kepentingan birahi, kekuasaan politik siapa pun, termasuk kepada Ketua Dewan Pembina Pak Amien Rais," kata dia.

Ngabalin menegaskan, Jokowi masih Presiden RI ke-7. Sehingga ia mengajak semua pihak untuk menghormati Kepala Negara.

Baca Juga: Jokowi Akan Temui Korban Pelanggaran HAM di Aksi Kamisan Hari Ini

"Kecuali setelah 2 Agustus menjadi kandidat, menjadi capres, Anda boleh gunakan cara apa pun. Tapi wajahmu, lisanmu, adalah bentuk daripada karakter dan toto kromo kalau kata orang Jawa," kata Ngabalin.

"Saya ingin mengatakan, sebagai tokoh, sebagai generasi, sebagai guru bangsa, kita bertutur lah dengan baik, menempatkan suatu etika dan moral dalam berpolitik untuk diberikan pendidikan ke generasi yang akan datang," lanjut Ngabalin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI