Cerita Artidjo Alkostar Bentak Pengusaha yang Mau Menyuap

Rabu, 30 Mei 2018 | 20:54 WIB
Cerita Artidjo Alkostar Bentak Pengusaha yang Mau Menyuap
Artidjo Alkostar di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artidjo Alkostar akan resmi pensiun sebagai hakim agugg pada tanggal 1 Juni 2018. Namun, sebelum dirinya benar-benar berhenti menangani berkas perkara dari pihak yang berperkara, Artidjo menceritakan pengalamannya ditawari suap oleh seorang pengusaha.

Artidjo mengatakan, upaya suap yang dilakukan oleh pengusaha tersebut membuat dirinya merasa terhina.

"Ya, saya tidak membaca itu (jumlahnya) tapi pernah ada cerita orang mengatakan ‘tanya Pak Artidjo, nomor rekening bapak berapa, ini untuk bapak’. Saya bilang kepada dia, saya terhina dengan cara saudara ini," katanya di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).

Dia mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2000. Saat itu dia mengakui baru menjadi hakim agung di Mahkamah Agung.

Baca Juga: Sambut Jenazah, Keluarga Korban Kebakaran Indekos Histeris

"Tidak lah (pernah terima). (Tapi ditawari) dulu, kan saya waktu menjadi hakim Agung tahun 2000 memang ada pengusaha, pak ini ini ni bla-bla-bla, ya saya tersinggung, saya bentak orang itu supaya keluar, tahun 2000 lah awal," kata Artidjo.

Setelah kejadian tersebut, hakim yang paling ditakuti para koruptor tersebut langsung menulis larangan di depan pintu ruangannya. Dia melarang pihak yang berperkara untuk masuk ke dalam ruangannya.

"Setelah itu saya menulis di luar kamar kerja saya, tidak menerima tamu yang berperkara. Tapi saya dikeroyok dalam rapat pleno di MA, ini apa nih hakim begini," katanya sambil tertawa.

Lebih lanjut dia mengatakan, upaya seorang pengusaha tersebut terus berlanjut. Setelah tidak bisa mendekati dirinya, pengusaha itu mencoba melalui keponakan Artidjo.

"Yang terakhir kepada keponakan saya, karena mungkin kepada saya sudah tak mempan. Jadi pegawai MA pun tahu kalau saya tidak akan pernah menerima suap,” tuturnya.

Baca Juga: Tak Ingin seperti Ahok, Polisi Hati-hati Tangani Kasus Amien Rais

Namun, Artidjo menegaskan tidak pernah menerima tawaran berupa hadiah lain, seperti tawaran gratifikasi seks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI