Suara.com - Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis bebas Alfian Tanjung, terdakwa kasus ujaran kebencian melalui media sosial yang menyebut 85 persen kader PDIP adalah anggota partai terlarang PKI, pada Rabu (30/5/2018).
Menanggapi hal tersebut, Mabes Polri akan tetap mendukung upaya jaksa penuntut umum melakukan banding atas vonis bebas Alfian.
"Kan masih ada upaya lagi. Jaksa jelas meminta bahan keterangan. Kami akan memperkuat itu juga, karena tugas polisi bukan sebatas ketika jaksa sudah menyimpulkan berkas lengkap. Kami tetap mengawal kasus ini dan semua kasus bukan hanya kasus AF," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018)
Iqbal menyangkal dalam kasus tersebut ada kriminalisasi ulama yang ditujukan kepada Alfian. Menurut Iqbal, penyidik kepolisian sudah melakukan tahapan sesuai prosedur sehingga berkas perkara Alfian ke kejaksaan.
Baca Juga: Yogyakarta Marriott Hotel Beri Servis Teknologi Terbaik
"Tidak ada kriminalisasi ulama. Itu terminologi sangat tidak tepat ya," ujar Iqbal.
"Jelas tahapan demi tahapan. Hak hak tersangka dipenuhi seperti didampingi pengacara. Biasa ini. Ini hal biasa, tak usah terlalu dibesar-besarkan. Hal biasa dalam proses hukum," Iqbal menambahkan.
Sebelumnya, JPU menuntut Alfian hukuman penjara selama tiga tahun dan denda Rp 100 juta subsider tiga bulan kurungan karena kasus mencemarkan nama baik.
Seusai pembacaan vonis, pendukung pengkhotbah yang berada di ruang persidangan meneriakkan yel-yel. Ada pula fansnya yang menangis setelah mendengar vonis hakim.
Baca Juga: Hadapi Thailand, Luis Milla: Tantangan untuk Pemain Senior